Teror Virus Corona
2 Murid di Tasikmalaya Tertular Covid, Berawal dari Guru Bergejala Batuk Pilek Nekat Masuk Sekolah
Sebanyak 20 orang dari sebuah sekolah di Kecamatan Tamansari, Tasikmalaya, dinyatakan positif Covid-19.
TRIBUNBANYUMAS.COM, TASIKMALAYA - Sebanyak 20 orang dari sebuah sekolah di Kecamatan Tamansari, Tasikmalaya, dinyatakan positif Covid-19.
Kasus klaster sekolah ini muncul, berawal dari seorang guru yang memaksakan diri masuk sekolah meski mengalami gejala batuk, pilek, serta demam.
Mereka yang tertular virus SARS-CoV-2 ini adalah kepala seoklah, guru, pegawai Tata Usaha (TU), dan dua orang siswa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tasikmalaya Asep Hendra menuturkan, sekolah yang menjadi klaster ini adalah sekolah kejuruan.
Meski tak melakukan pelajaran tatap muka, guru tetap ke sekolah.
Baca juga: Doa Umat Hindu Jelang Nyepi di Kota Tegal: Semoga Pagebluk Covid-19 Cepat Berakhir
Baca juga: Lagi, Lansia di Banyumas Meninggal setelah Divaksin Covid. Diduga Kelelahan Akibat Aktivitas Berat
Baca juga: Prioritaskan Kasus Covid-19, Pemkot Semarang Tak Layani Pemesanan Lahan Makam Umum
Baca juga: Bertahap Mulai April 2021, Ruang Isolasi Pasien Covid-19 RSUD Karanganyar Bakal Dikurangi
Sedangkan di lingkungan pendidikan tersebut, ada siswa yang masih tinggal di asrama sekolah.
Meski melakukan pelajaran daring, ada beberapa tugas praktikum bidang kejuruan yang diserahkan ke sekolah.
Asep menuturkan, hasil tracing diketahui, penularan diduga berawal dari guru yang mengalami gejala flu memaksakan diri masuk ke sekolah.
Ternyata, guru tersebut positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab.
Tracing terhadap orang-orang yang berkontak erat pun segera dilakukan.
Hasilnya, 20 orang di lingkungan sekolah itu ternyata juga positif Covid-19.
"Orang yang terpapar terus menyebar ke guru lain, pegawai TU sampai kepala sekolah di sana. Satu sekolah itu terpapar 20 orang hasil tes swab," kata Asep, dikutip dari Kompas.com, Senin (15/3/2021).
Sementara, ada dua siswa yang ikut terpapar.
Asep menjelaskan, siswa yang terpapar kemungkinan berkontak erat dengan guru-guru di sekolah saat menyerahkan tugas praktikum.
"Karena ini kan sekolah kejuruan, yang memang ada praktik. Itu kan tidak bisa di-e-mail. Tapi, kami masih belum berani berspekulasi apakah sudah tatap muka atau belum karena siswa hanya dua yang terpapar," kata dia.