Densus Tangkap Teroris
Ini Kesaksian Warga Saat Penangkapan Terduga Teroris di Surabaya: Ditangkap Saat Mau Salat Jumat
Supangin, Ketua RT 01 RW 01, Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya itu membenarkan bahwa AIH dibawa oleh pihak kepolisian.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SURABAYA - Pada Jumat (26/2/2021), seorang terduga teroris ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di sebuah rumah di Jalan Medokan Sawah 121, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.
Pria terduga teroris itu berinisial D alias AIH.
Supangin, Ketua RT 01 RW 01, Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya itu membenarkan bahwa AIH dibawa oleh pihak kepolisian.
AIH ditangkap Densus 88 saat akan melaksanakan salat Jumat bersama anaknya.
Baca juga: Bupati Purbalingga Janjikan Layanan Penerbangan di Bandara JB Soedirman Mulai 22 April
Baca juga: Rumah Tuheri Hanya Tersisa Puing Kayu Sisa Kebakaran, Dua Warga Lawen Banjarnegara Alami Luka Bakar
Baca juga: Puluhan Atap Rumah Warga Rusak, BMKG Tegal: Waspada, Angin Kencang Masih Berpotensi Terjadi
Baca juga: Gaji sebagai Bupati Tak Akan Diambil, Agung: Saya Serahkan ke Masyarat Pemalang
"Saya enggak tahu langsung kejadiannya."
"Tempatnya di depan masjid, kira-kira pukul 11.30 (ditangkap), mau berangkat salat Jumat," kata Supangin seperti dilansir dari Kompas.com, Sabtu (27/2/2021).
Sebelum penangkapan, Supangin dihubungi seseorang yang mengaku dari Densus 88.
"Terus saya dihubungi dari Densus, 'Pak ini mau ada anu (penggeledahan), loh ada apa?' Saya tanya gitu."
"Kaget saya enggak tahu, tahu-tahu waktu saya keluar banyak polisi di rumah situ," kata Supangin.
Selain membawa AIH, petugas juga sempat menggeledah tempat tinggalnya di Medokan Sawah.
Petugas juga membawa beberapa barang bukti dari rumah tersebut.
"Saya disuruh jadi saksi, di dalam rumah ada panah, samurai, sama seperti alat-alat tinju."
"Katanya alat-alat taekwondo," ucap dia.
Menurut Supangin, istri AIH sempat membantah tuduhan bahwa suaminya adalah teroris.
Hal itu disampaikan istri AIH saat dilakukan penggeledahan.
"Sudah diamankan katanya masih terduga."
"Sementara ini masih dibawa ke Jakarta untuk diinterogasi."
"Saya juga enggak kenal mereka dari mana," kata Supangin.
Menurut Supangin, keseharian AIH tidak berbeda dengan keseharian warga pada umumnya.
Bahkan, menurut Supangin, AIH cukup ramah dengan para tetangga.
Terkadang, AIH juga ikut takziah apabila ada warga yang meninggal dunia.
"Baik sama orang, ya sering-sering ikut takziah."
"Tinggalnya juga kurang tahu jelasnya, karena saya masih 1 periode jadi RT."
"Tapi kalau dihitung, mungkin sekira 10 tahun Pak AIH tinggal," kata Supangin. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul Kesaksian Ketua RT soal Terduga Teroris yang Ditangkap di Surabaya
Baca juga: Konflik Dedy Yon-Jumadi Masuk Ranah Hukum? Wali Kota Tegal Laporkan Wakilnya ke Polda Jateng
Baca juga: Gubernur Ganjar Pranowo Minta Rp 3,19 Triliun, Tangani Banjir dan Rob Kawasan Pantura Jateng
Baca juga: Densus 88 Sita Samurai Hingga Alat Taekwondo di Rungkut Surabaya, 12 Terduga Teroris Ditangkap
Baca juga: Jumat Keramat, OTT KPK Seret Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Ini Kata Ali Fikri
