Berita Politik
Turun Gunung Tanggapi Isu Kudeta, SBY: Partai Demokrat Not For Sale
Isu kudeta di tubuh Partai Demokrat membuat pendiri sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) "turun gunung".
SBY menuturkan, jika kudeta di Demokrat terjadi, kehidupan bernegara pun tak ubahnya seperti di hutan rimba.
Pihak yang kuat akan menang dan yang lemah akan kalah, sedangkan salah-benar menjadi persoalan nomor dua.
SBY pun membandingkan masa kepemimpinannya sebagai Presiden RI.
Ia mengaku sangat menghormati kedaulatan dan kemandirian partai politik, termasuk partai yang mengambil sikap oposisi. SBY juga mengaku menghormati para pemimpin partai.
"Saya menyadari bahwa partai politik sebagai elemen penting dalam demokrasi dan kehidupan bernegara perlu dihormati kedaulatan dan kemandiriannya. Tidak sepatutnya diintervensi oleh pihak mana pun dari luar partai," kata SBY.
Yakin Jokowi tidak tahu
SBY menduga, keterlibatan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam gerakan kudeta Partai Demokrat tidak atas sepengetahuan Presiden Joko Widodo, yang disebut SBY sebagai sosok berintegritas tinggi.
"Secara pribadi, saya sangat yakin bahwa yang dilakukan Moeldoko adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi. Saya juga yakin bahwa Presiden Jokowi memiliki integritas yang jauh berbeda dengan perilaku pembantu dekatnya itu," kata SBY.
Baca juga: Digoyang Isu Kudeta, Ini Curhat Forum Pendiri dan Senior Partai Demokrat Terkait Internal Partai
Baca juga: Partai Demokrat Digoyang Isu Kudeta, AHY: Melibatkan Pejabat di Lingkaran Presiden Joko Widodo
Di samping itu, SBY juga meyakini bahwa ada pencatutan nama sejumlah pejabat negara dalam polemik tersebut.
Sejumlah nama yang dicatut yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, serta Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.
"Partai Demokrat tetap percaya bahwa para pejabat tersebut memiliki integritas, betul-betul tidak tahu-menahu dan tidak masuk di akal jika ingin mengganggu Partai Demokrat," kata SBY.
Gerakan kudeta kini sembunyi-sembunyi
SBY mengatakan, meski gerakan kudeta Demokrat sudah diungkap ke publik, gerakan itu masih bergerak secara sembunyi-sembunyi.
SBY menuturkan, gerakan itu tidak lagi menyasar para ketua DPD dan ketua DPC tetapi siapa pun yang mau diming-imingi imbalan dan janji yang menggiurkan.
"Saya telah mendapatkan laporan resmi dari pimpinan partai dan juga mendapatkan informasi dari daerah, bahwa segelintir kader dan mantan kader pelaku GPK PD itu masih bergerak di lapangan, sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan," kata SBY.