Berita Kudus
Pasar Kliwon Kudus Terbakar, Cek Fakta Lengkapnya
Pasar Kliwon Kudus terbakar, Selasa (16/2/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Pasar Kliwon Kudus terbakar, Selasa (16/2/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.
Kejadian tersebut menghanguskan beberapa kios di blok A.
Berikut sejumlah fakta dari kebakaran pusat grosir terbesar di wilayah Pantura timur itu:
1. Asap muncul dari blok A.
Menurut pedagang Pasar Kliwon, Suyono, api muncul sekitar pukul 16.00 dari gudang toko pakaian di blok A.
"Itu kiosnya isi konveksi, keluar asap tiba-tiba. Tidak dipakai untuk berjualan, hanya gudang," kata dia.
Sementara, pegawai Toko Bandung Grosir, Fais (29) dan Agus Prayitno (29), melihat api dari gudang konveksi Toko Zam-zam No 18 Blok A1.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Pesanan Konveksi di Pasar Kliwon Kudus Mulai Naik. Kebanyakan dari Indonesia Timur
Baca juga: Motor Diseruduk Truk saat Berniat Belok di Jalan Kudus-Pati di Mejobo, Suniah Tewas di Lokasi
Baca juga: Jengkel Banjir di Jalur Kudus-Purwodadi Picu Kemacetan, Ketua DPRD Kudus Urug Jalan Pakai Sirtu
Baca juga: Kisah Toleransi dari Banjir Kudus. GKMI Tanjungkarang Jadi Pengungsian, Warga: Kami Tetap Bisa Salat
Keduanya pun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Pasar Kliwon.
Pedagang yang panik pun berusaha mengeluarkan barang dagangannya dari dalam pasar.
Bahkan, pedagang di lantai dua juga langsung melempar barang-barang mereka ke lantai 1.
Terkait kondisi ini, Kapolsek Kota AKP Khoirul Naim mengingatkan pedagang agar tetap menjaga barang-barang mereka guna mencegah penjarahan.
"Ini dijaga barangnya masing-masing ya," tegas dia.
2. 10 unit Damkar dikerahkan.
Sedikitnya 10 unit kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di Pasar Kliwon, Selasa.
"Total, ada 10 damkar untuk memadamkan api," ujar Kapolres Kudus, AKBP Aditya Surya Dharma di lokasi kejadian.
Petugas pasar yang menerima informasi adanya api segera menghubungi pemadam kebakaran PT Nojorono.
Selang 10 menit kemudian, tim pemadam kebakaran tiba di lokasi dan melaksanakan upaya pemadaman.
3. Diduga akibat korsleting.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo ikut membantu secara langsung proses pemadaman api di Pasar Kliwon Kudus, Selasa.
Hartopo menduga, kebakaran kios di Pasar Kliwon dipicu korsleting listrik.
"Ya, dugaannya karena korsleting listrik," ujar dia.
Baca juga: Hilang Sejak Pamit Cari Buah Duku, Kamiah Ditemukan Tewas di Sumur Pamsimas Kaligondang Purbalingga
Baca juga: 5 Berita Populer: LLDikti Jateng Tutup 13 PTS Tak Terakreditasi-Motor Diseruduk Truk di Mejobo Kudus
Baca juga: Sah, Pilkada Rembang 2020 Dimenangkan Hafidz dan Hanies. MK Tolak Gugatan Harno-Bayu
Menurutnya, korsleting listrik bisa terjadi karena penggunaan kabel yang tidak sesuai spesifikasi. Sehingga, panas listrik bisa membakar kabel.
"Biasanya, pedagang itu nyambung kabel sendiri, paralel menggunakan kabel yang tidak standar. Karena bukan ahlinya," jelas dia.
Padahal, kata Hartopo, elektrifikasi dalam sebuah bangunan itu harus dipasang secara benar agar tidak menimbulkan api.
"Untuk kabel, ini harus hati-hati betul, memanggil orang yang ahli dan menggunakan kabel sesuai spesifikasi," ucapnya.
4. Padam setelah 2,5 jam.
Gerak cepat petugas pemadam kebakaran dibantu pedagang membuat api tak merembet ke seluruh bangunan Pasar Kliwon.
Api benar-benar padam sekitar pukul 18.30 WIB dan proses pendinginan rampung pukul 19.20 WIB.
Belum diketahui secara pasti jumlah kios yang terbakar di Blok A tersebut.
Kepala Satpol PP Kudus Djati Rochmah mengatakan, masih melakukan pendinginan karena asap masih keluar dari dalam kios hingga pukul 18.30.
"Informasinya, api sudah padam. Tapi, perlu pendinginan agar jangan sampai merambat ke kios lain," ujar dia.
Djati mengerahkan semua unit kendaraan pemadam kebakaran untuk membantu pemadaman api.
Pihaknya juga dibantu beberapa unit pemadam kebakaran dari Djarum dan Nojorono pemadaman.
"Semua dikerahkan ini untuk membantu pemadaman," ujar dia.
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Rabu 17 Februari 2021 Rp 1.890.000 Per 2 Gram
Baca juga: Jangan Langsung ke Pengadilan Agama, Manfaatkan Konseling Nikah di KUA saat Ada Masalah Keluarga
Baca juga: 17 Bupati Terpilih Hasil Pilkada 2020 di Jateng Dilantik Pekan Depan, Pemprov Tunggu Juknis
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Budi Waluyo menyebutkan kesulitan pemadaman api karena pintu masuknya yang sempit.
"Celah pintu masuknya ini sempit jadi menyulitkan pemadam," ujarnya.
5. Tak dilindungi asuransi.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, kebakaran yang terjadi di Pasar Kliwon meludeskan beberapa kios.
Sayangnya, pusat grosir terbesar di Pantura Timur tersebut belum terlindungi asuransi.
Saat ini, pihaknya masih melakukan proses lelang asuransi untuk tahun 2021.
"Sekarang kondisinya tidak ada asuransi, masih proses lelang. Asuransinya berakhir Desember 2020 kemarin," ujar dia.
Dia berharap, pedagang yang mengalami kerugian atas kebakaran tersebut terlindungi asuransi mandiri.
"Biasanya, pedagang punya asuransi, mudah-mudahan mereka punya," ujar dia. (tribunbanyumas.com/raka f pujangga)