Berita Banjarnegara Hari Ini
Dikasih Kasur Empuk Namun Ditolak, Mudasir Pilih Tidur di Becak, Begini Kisahnya di Banjarnegara
Setelah resmi meninggalkan panti, Mudasir kembali memancal pedal becaknya menyusur jalan aspal perkotaan di Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
Selepas kerja yang melelahkan, ia bisa kembali ke panti dan beristirahat tenang.
Ia juga tak perlu ambil pusing soal makan karena selalu tersediakan.
Siapapun yang prihatin dengan kondisi Mudasir mungkin akan sama sepakat.
Orangtua itu akan lebih nyaman jika bertempat tinggal dan tidur di atas kasur empuk, seperti umumnya masyarakat.
Tetapi pandangan umum itu sepertinya tidak berlaku bagi Mudasir.
Dia punya tafsir tersendiri soal kenyamanan.
Nyatanya, di panti yang menjanjikan tempat tinggal nyaman, justru ia merasa gusar.
Ia ingin terus keluar.
Kasur empuk yang disiapkan untuknya tak membuatnya tertarik.
Padahal di situ ia bisa tidur dengan posisi tubuh normal.
Kakinya bisa leluasa selonjoran.
Berbeda dengan tidur di becak, ia harus pandai mengatur posisi tidur agar tubuhnya muat di kursi penumpang.
Ia harus tidur dengan menekuk kaki dan menahannya hingga ia terjaga kembali.
Tetapi ternyata Mudasir menolak tidur di kamar beralaskan kasur.
Saat malam, ia nekat kembali ke becaknya yang diparkir di halaman panti.