Berita Purbalingga
Cerita Perajin Miniatur Jenderal Sudirman dari Resin di Purbalingga Bertahan di Tengah Pandemi Covid
Berbekal keahlian mengolah bahan-bahan pembuatan patung, semisal resin dan gypsum, Yuworo memulai usaha miniatur setelah keluar dari tempat kerja.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
"Harganya bervariasi, kalau ukuran 23 cm tanpa akrilik, Rp 110 ribu. Kalau ukuran 25 cm dengan akrilik, harganya Rp 160 ribu," jelasnya.
Sementara itu, harga celengan untuk semua ukuran adalah Rp 20 ribu.
Yuworo mengatakan, sebenarnya, bukan hanya celengan dan patung Sudirman yang dia buat.
Ada beragam jenis patung atau miniatur lain yang bisa dia buat, misalnya Tugu Knalpot Purbalingga.
Sehingga, dia pun terkadang menerima permintaan khusus dari pelanggan atau tergantung permintaan.
Pandemi Covid-19 nyatanya sangat memukul usahanya karena penurunan permintaan bisa sampai 60 persen.
Yuworo mengibaratkan, dari yang semula permintaan sehari 10 buah, sekarang paling hanya 3 miniatur.
Sebelum pandemi melanda, permintaan patung miniatur Jenderal Sudirman kebanyakan adalah dari borongan.
Misalnya saja, permintaan dari Kodim, Korem, sekolah, dan instansi, untuk keperluan souvenir.
"Omsetnya, satu bulan bisa mencapai Rp 20 jutaan. Karena pandemi ini, paling hanya Rp 5 jutaan saja sudah berat," katanya.
• Santri di Demak Tenggelam saat Mandi di Sungai Jajar Bintoro, Pencarian Memasuki Hari Kedua
• Setiap Malam, Jalan Menuju Alun-alun Kabupaten Semarang Ditutup 3 Jam
• Kasus Covid Tembus 6.774 Pasien, Bupati Banyumas Ajak Ormas Jaga Warga Desa dari Penularan Corona
Sejak memulai usaha, dia cukup mendapat perhatian dari Pemkab Purbalingga.
Biasanya, dia diajak mengikuti pameran dan pelatihan. Sempat pula dia mendapat bantuan alat kerja.
Untuk memasarkan kerajinannya, Yuworo memanfaatkan pasar daring alias market place meski membuka layanan offline.
"Harapannya, pengin lebih besar lagi kerajinan Purbalingga karena kerajinan khas Purbalingga belum keliatan banget," tambahnya. (Tribunbanyumas/jti)