PSBB Jawa Bali

Bupati Karanganyar: PPKM Pertama Kurang Efektif Karena Kurangnya Disiplin Personal

Pemkab Karanganyar akan mencoba merumuskan agar disiplin protokol kesehatan muncul dari kesadaran pribadi masyarakat.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/AGUS ISWADI
Bupati Karanganyar Juliyatmono berkomentar terkait pelaksanaan PPKM di wilayahnya. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Bupati Karanganyar, Juliyatmono menilai kurang efektifnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lantaran kurangnya disiplin personal. 

Pernyataan itu disampaikan Yuli sapaan akrabnya seusai mengikuti video conference bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo serta jajaran Forkopimda, Senin (1/2/2021).

Pencuri Kepergok Pemilik Rumah di Karanganyar, Lari Sambil Acungkan Celurit Hingga Ngumpet di Sungai

Kini Hanya Tersisa 47 Tempat Tidur, Kamar Perawatan Pasien Covid-19 di Karanganyar

Toko Kelontong Jadi Lokasi Transaksi Narkoba, Lokasinya di Masaran Karanganyar

Terjadi Lagi di Karanganyar, Petugas Satpol PP Menunggui Penyelenggara Hajatan Singkirkan Kursi Tamu

"Gubernur menyampaikan, sinyalnya PPKM (pertama) gagal, tidak cukup sukses karena tidak signifikan penurunannya (kasus Covid-19)."

"Perlu dievaluasi, Gubernur menyampaikan dan meminta masukan dari masing-masing kabupaten/kota," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (1/2/2021).

Menurutnya, perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Karanganyar relatif tidak tinggi dan cenderung tidak rendah.

"Karanganyar posisi di tengah-tengah."

"Oleh karena PPKM kedua hingga 8 Februari 2021, lebih intensif dalam sosialisasinya."

"Nanti kami evaluasi sebelum 8 Februari 2021," ucapnya.

Dia menjelaskan, Pemkab Karanganyar akan mencoba merumuskan agar disiplin protokol kesehatan muncul dari kesadaran pribadi masyarakat.

Dengan begitu diharapkan masyarakat beranggapan tidak melakukan kegiatan bukan karena adanya aturan.

"Supaya masyarakat itu tidak melaksanakan apapun didasarkan oleh tekanan dari siapapun."

"Tetapi kesadaran bagaimana sehat dan tetap empati kepada lingkungan."

"Sebab kalau masyarakat selama ini melakukan apapun dianggap dilarang, ini tidak akan muncul kesadaran," jelas Yuli.

Bupati Karanganyar menilai kurang efektifnya PPKM karena memang masyarakat belum cukup disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Semisal masih berkerumun dan pemakaian masker tidak sempurna.

Sekretaris DKK Karanganyar, Purwati menambahkan, memang ada peningkatan kasus Covid-19 selama PPKM tahap pertama.

"PPKM pertama meningkat kasusnya, belum kami hitung prosentasenya."

"Yang jelas ada peningkatan," imbuhnya. 

Berdasarkan data yang dihimpun Tribunbanyumas.com dari Instagram @dinkeskaranganyar hingga Minggu (31/1/2021) tercatat ada 261 kasus positif Covid-19.

Dari jumlah tersebut, 86 orang menjalani isolasi mandiri dan sisanya 175 orang menjalani rawat inap. (Agus Iswadi)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Pencuri Kepergok Pemilik Rumah di Karanganyar, Lari Sambil Acungkan Celurit Hingga Ngumpet di Sungai

Hampir Rampung, Pembangunan Jalan Kebumen-Wadaslintang Wonosobo, Sempat Putus Karena Longsor

Viral, Video Nenek Asal Cilacap Diarak Warga. Tertangkap Mencopet di Pasar Mandiraja Banjarnegara

Dinilai Tak Jadi Contoh, Guru di Banyumas Dilarang Pamer Makan Bareng Teman saat WFH

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved