Penanganan Corona

Butuh Donor Plasma Darah Golongan O untuk Terapi Konvaselen Covid? Kontak Saja Ketua DPRD Kudus

Ketua DPRD Kudus‎ Masan menjadi satu-satunya anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang tidak divaksin, Senin (25/1/2021).

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/RAKA F PUJANGGA
Ketua DPRD Kudus‎ Masan (ketiga dari kiri) bersama anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) foto bersama saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, Senin (25/1/2021). Masan menjadi satu-satunya anggota Forkopimda yang tak divaksin lantaran penyintas covid. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Ketua DPRD Kudus‎ Masan menyatakan siap menjadi pendonor plasma darah untuk pasien Covid-19 lantaran pernah terpapar virus corona.

Kondisi ini membuat Masan menjadi satu-satunya anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang tidak divaksin, Senin (25/1/2021).

"Saya tidak divaksin karena alumni covid. Yang sudah pernah kena covid, antibodinya akan terbentuk dengan sendirinya," jelas dia, saat mendampingi anggota Forkompimda menjalani vaksinasi di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus.

Baca juga: Jadi Penerima Vaksin Covid Pertama di Kudus, Plt Bupati: Ini Bukan Vitamin C, Ya

Baca juga: Vaksinasi Covid di Kudus Dimulai Senin Besok, Plt Bupati Jadi Orang Pertama Penerima Vaksin

Baca juga: Cegah PKL Liar, Dinas Perdagangan Kudus Siapkan Kartu Anggota bagi PKL di City Walk dan Balai Jagong

Baca juga: Apes, Banyak Motor Mogok Setelah Menerobos Banjir Setinggi Lutut di Mejobo Kudus

Penyintas Covid-19 itu mengingatkan kepada kawan-kawan Forkopimda agar tetap memperhatikan protokol kesehatan meski telah menerima vaksin.

Hal itu karena setelah divaksin, warga masih dimungkinkan tertular virus Covid-19.

"Harapannya, ini bisa menjadi solusi penyebaran Covid-19 meskipun tetap harus menjaga protokol kesehatan," ujar dia.

Masan pun siap mendonorkan plasma darahnya jika ada pasien Covid-19 yang membutuhkan plasma konvalesen golongan O untuk mempercepat pemulihan dari corona.

"Kalau ada ‎yang membutuhkan plasma darah golongan O, saya siap menjadi pendonor," jelas dia.

Kendati demikian, sampai saat ini, belum ada alat untuk donor plasma konvalesen di Kudus lantaran butuh investasi mencapai Rp 1 miliar.

Angka ini belum termasuk biaya perlengkapan pendukung lain.

Baca juga: PPKM di Purbalingga Diperpanjang Hingga 8 Februari, Jam Malam Berlaku Mulai Pukul 21.00 WIB

Baca juga: Bayar Denda Rp 50 Juta, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Kini Jalani Percobaan Kasus Konser Dangdut

Baca juga: Tak Lolos Screening, Bupati dan Kajari Purbalingga Hanya Jadi Penonton saat Vaksinasi Covid Pertama

Baca juga: Anak Gugat Ibu di Kendal Soal Sawah, Begini Duduk Perkara Menurut Pengacara Masing-masing Pihak

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo berencana melakukan pengadaan alat plasma darah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kudus terhadap plasma darah konvalesen.

"Memang, kami ada rencana membeli alat plasma darah. Tapi ini kami masih menghitung," ujar dia. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved