Berita Nasional
Dentuman Misterius Terdengar di Buleleng Bali, BMKG Langsung Cek Sinyal Seismik. Ini Hasilnya
Suara dentuman misterius didengar warga di Buleleng, Bali, Minggu (24/1/2021) sekitar pukul 10.27 WITA.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BULELENG - Suara dentuman misterius didengar warga di Buleleng, Bali, Minggu (24/1/2021) sekitar pukul 10.27 WITA.
Warga yang berusaha mencari tahu sumber dan asal suara itu pun beramai-ramai mengunggah di media sosial.
"Bali bagian utara sedang dihebohkan oleh suara dentuman," tulis akun @dokterMade dalam twitnya.
"Ada ledakan apa di Bali, jangan kyak dentuman di sekitaran Sragen waktu itu.. yang enggak ketemu suara dentuman itu berasa dari mana," tulis akun Twitter @djoko1987s.
"Ada suara dentuman di dalam laut daerah Bali, ada yang tahu?" tulis akun Twitter @sustandidj.
Penjelasan BMKG
Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa sinyal seismik dari sensor di wilayah Bali.
Terkait dentuman misterius tersebut, pihaknya menemukan adanya anomali.
"Terkait beredarnya informasi adanya suara dentuman kuat di Bali, maka BMKG segera memeriksa sinyal seismik, khususnya terhadap sinyal seismik dari sensor di wilayah Bali," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/1/2021).
Baca juga: Tak Lagi Misteri, Suara Dentuman di Jakarta Minggu-Senin Berasal dari Halim Perdanakusuma
Baca juga: Suara Dentuman Terdengar di Sejumlah Daerah di Jateng, Dari Mana Asalnya? Simak Penjelasan BMKG
Baca juga: 5 Teori Para Ahli Ini Coba Pecahkan Misteri Dentuman di Jabodetabek saat Anak Krakatau Meletus
Baca juga: BMKG: Dentuman di Jabodetabek Juga Bukan Karena Gempa, Lalu Apa?
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya anomali sinyal seismik yang tercacat pada sensor seismik Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA," lanjut dia.
Daryono menjelaskan, rekaman seismik ini tercatat memiliki durasi waktu sekitar 20 detik.
Melihat anatomi dari seismogramm, Daryono mengatakan, tampak bahwa sinyal seismik tersebut bukanlah merupakan sinyal gempa tektonik.
"Jika sinyal seismik tersebut kita coba tentukan magnitudonya menggunakan formulasi penentuan mangnitudo gelombang gempa akan dihasilkan kekuatan 1,1 magnitudo lokal," ujar Daryono.
Tidak ada aktivitas gempa di Bali
Meski sejumlah warga mengungkapkan mendengar suara dentuman, BMKG mengungkapkan bahwa sejak pukul 08.00 hingga 12.00 WITA, tidak ada aktivitas gempa di wilayah Bali.