Berita Batang
Lewat Kedai Bakoel Jamu di Batang, Ginanjar Ingin Bangkitkan Tren Minum Jamu Anak Muda
Ginanjar Saputra ingin membangkitkan tren minum jamu di kalangan anak muda dengan membuka kafe jamu yang dia beri nama "Kedai Bakoel Jamu".
Penulis: dina indriani | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Selama ini, jamu identik dengan minuman tradisional yang memiliki rasa pahit dan getir sehingga anak muda enggan meminum.
Berangkat dari situlah, Ginanjar Saputra ingin membangkitkan tren minum jamu di kalangan anak muda dengan membuka kafe jamu yang dia beri nama "Kedai Bakoel Jamu".

Laki-laki asli Batang yang sejak kecil akrab dengan resep jamu tradisional itu pun membuat variasi jamu yang segar dengan resep fermentasi rempah alami.
"Keluarga besar saya memang peracik jamu dan saya adalah generasi ketiga. Semakin ke sini, saya melihat, jamu kian memudar di kalangan anak muda. Saya ingin menaikkan kelas jamu dengan memodifikasi rasa dan kemasan yang menarik untuk anak muda," tuturnya saat ditemui, Minggu (17/1/2021).
Baca juga: 12 Anak Buah Kapal asal Batang Masih Hilang setelah Tertabrak Kapal Besar di Perairan Jepara
Baca juga: Mobil Luxio Terbakar di Depan SDN 07 Kasepuhan Batang, Api dari Mesin Sambar Jeriken BBM di Belakang
Baca juga: 2 Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Bakal Dibangun di Kabupaten Batang dan Kendal
Kedai Bakoel Jamu yang terletak di Wrage Tambahrejo, Kecamatan, Bandar, Batang, itu juga menyajikan jamu yang diracik langsung sehingga konsumen bisa melihat proses pembuatannya.
"Konsep dari kedai jamu ini, selain bisa menjadi tongkrongan yang asyik, juga memberikan edukasi kepada konsumen cara meracik serta khasiat jamu yang terbuat dari rempah alami," terangnya.
Ada berbagai jamu yang disajikan, misalnya jamu geprek, kemasan, dan botolan.

Andalan di kedai ini adalah Jae Ale, fermentasi rempah alami dengan rasa unik dan Limoon Jae, dengan rasa yang segar perpaduan jeruk dan jahe.
Harga jamu yang ditawarkan di Kedai Bakoel Jamu berkisar Rp 6 Ribu hingga Rp 15 Ribu.
"Alhamdulillah, rasa berbagai jamu kami bisa diterima di kalangan anak muda, yang datang kesini pun 80 persen anak muda," ujarnya. (*)
Baca juga: Lagi, 5 Korban Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi, Satu di Antaranya Bayi 11 Bulan
Baca juga: Viral, Video Mini Bus Terguling di Jalan Raya Kedu Temanggung Diduga Hindari Motor Menyeberang
Baca juga: Tak Mau Lagi di Jalanan, 5 Warga Balai Satria Baturraden Ini Ingin Jadi Barista dan Pengusaha Sepatu
Baca juga: Terjangkit Virus Corona Lagi, 50 Penyintas Covid Kini Dirawat di Rumah Dinas Wali Kota Semarang