Berita Jawa Tengah
Ini Kronologi Putusnya Jalur Penghubung Kebumen-Wonosobo Melalui Wadaslintang, Berikut Dampaknya
Camat Wadaslintang, Mitro Sambodo mengatakan, pergerakan tanah itu dipicu hujan berintensitas tinggi sejak Senin (11/1/2021) sekira pukul 15.00.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Jalur penghubung Kabupaten Kebumen dengan Wonosobo melalui Wadaslintang-Prembun putus karena longsor, Selasa (12/1/2021).
Mobilitas sebagian warga di dua wilayah tersebut pun otomatis terganggu.
Camat Wadaslintang, Mitro Sambodo mengatakan, pergerakan tanah itu dipicu hujan berintensitas tinggi sejak Senin (11/1/2021) sekira pukul 15.00.
Baca juga: Jalan Antarkabupten di Trimulyo Wadaslintang Ambles 10 Meter, Jalur Wonosobo-Kebumen Putus
Baca juga: Vikasso Beli Sepaket Seharga Rp 3 Juta, Pasutri Edarkan Uang Palsu Saat Berwisata ke Wonosobo
Baca juga: 5 Berita Populer: Polsek Petanahan Kebumen Diteror Order Fiktif-Anak di Demak Kekeuh Polisikan Ibu
Baca juga: Tak Sedikit Ibu Hamil Terpapar Covid-19 di Kebumen, Ini Kekhawatiran Arif Sugiyanto
Paginya, Selasa (12/1/2021) sekira pukul 04.45, jalan raya di Desa Trimulyo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo itu mendadak longsor.
Badan jalan ambles sedalam sekira 10 meter dengan panjang sekira 40 meter.
Material jalan aspal itu pun hancur hingga tak berwujud.
"Kejadian pagi, lalu lintas masih lengang."
"Ini longsor terparah di sini selama ini," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (12/1/2021).
Beruntung tidak ada korban akibat insiden itu.
Saat kejadian, kata Mitro, lalu lintas lengang karena hari masih terlalu pagi.
Mitro mengatakan, akibat kejadian itu, tak ayal aktivitas masyarakat yang biasa memanfaatkan jalan itu terhambat.
Padahal, jalan itu sekaligus menjadi akses perekonomian masyarakat di beberapa kecamatan.
Jalur itu sekaligus akses utama menuju Objek Wisata Waduk Wadaslintang yang terkenal dengan spot Lubang Sewu.
"Yang jelas dampaknya ke perekonomian," katanya.
Pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan dampak bencana ini.
Untuk sementara, jalur dialihkan melalui rute alternatif Kaliwiro-Gumelar-Besuki-Tirip-Wadaslintang.
Tetapi jalur alternatif hanya untuk dilalui kendaraan kecil atau mobil pribadi karena medan jalan yang masih sulit.
Pihaknya juga berencana membuatkan akses jalan bagi pejalan kaki di lokasi longsor untuk lalu lintas masyarakat sekitar.
Karena seluruh badan jalan sudah lenyap terbawa longsor, jalur pejalan kaki akan dibuat melewati bangunan kantor di sekitarnya.
"Untuk jalur pejalan kaki, nanti akan dibuatkan dengan sedikit menjebol tembok kantor," katanya. (Khoirul Muzakki)

Baca juga: Langgar Jam Malam PPKM, 3 Tempat Usaha di Kota Semarang Disegel Sementara
Baca juga: Dua Rumah Warga Rusak, Dampak Longsoran Tanah Tepian Sungai Temboro Blora
Baca juga: Layanan Pendaftaran Ditutup Lebih Awal di MPP Pati, Sugiyono Sebut Selama Penerapan PPKM
Baca juga: Lihat Tempat Wisata dan Restoran di Jateng Langgar Aturan PPKM? Lapor, Ada Hadiah Paket Rp 200 Ribu