Berita Duka
dr Trisada Indra Puri Meninggal Karena Terpapar Covid-19, Bupati Temanggung: Jadi Cambuk Bersama
dr Trisada Indra Puri (35) dokter RSUD Temanggung meninggal dalam keadaan terpapar Covid-19 menjadi cambuk masyarakat, khususnya di Temanggung.
Penulis: Saiful Ma'sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEMANGGUNG - Meninggalnya seorang tenaga kesehatan di RSUD Temanggung, dr Trisada Indra Puri (35) dalam keadaan terpapar Covid-19 menjadi cambuk masyarakat, khususnya di Temanggung.
Pasalnya, saat adanya harapan untuk mengakhiri pandemi corona melalui vaksinasi, Pemkab Temanggung justru kehilangan seorang dokter yang berdedikasi tinggi dalam melawan pandemi Covid-19.
Baca juga: Sudah Dipastikan Ilegal, Penambangan Galian C di Kledung, Ini Penjelasan Lengkap Bupati Temanggung
Baca juga: Kisah Remaja Asal Temanggung Berjuang Lawan Kanker, Terpaksa Mengubur Impian Jadi Kiper Profesional
Baca juga: Temanggung Berzona Oranye Covid-19, Dinkes Sebut Angka Risiko Masih Tinggi Jelang Vaksinasi
Baca juga: Sambil Menangis, Suami Berlari dan Memeluk Ibu Pembunuh Anak di Temanggung saat Rekonstruksi
Kesedihan itu dirasakan Bupati Temanggung, M Al Khadziq dan Wakil Bupati Temanggung, Heri Ibnu Wibowo.
Seusai melantik dan mengukuhkan pejabat struktural di Lingkungan Pemkab Temanggung, Selasa (12/1/2021), Al Khadziq mengucapkan rasa duka mendalam atas gugurnya tenaga kesehatan pertama di Temanggung.
Ia juga mendoakan agar almarhumah khusnul khotimah serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keluasan hati.
Al Khadziq tak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada dr Trisada atas dedikasinya yang sudah bekerja keras menjadi garda terdepan melawan pandemi Covid-19.
Sebagai dokter umum di RSUD Temanggung, Trisada dikenal sebagai dokter yang rajin dan tak kenal lelah memberikan bantuan bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Ia juga dikenal sebagai dokter yang rajin menangani setiap pasien yang membutuhkan penanganan medis tanpa memandang status dan derajat.
Bahkan, ia juga tak merisaukan apakah pasien yang ditanganinya terpapar Covid-19.
"Padahal semua sudah punya harapan untuk keluar dari krisis pandemi Covid-19 dengan adanya vaksin," ujar Al Khadziq kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (12/1/2021).
Atas kejadian tersebut, Al Khadziq menegaskan kepada seluruh masyarakat untuk mengambil pelajaran agar tidak menyepelekan protokol kesehatan.
Dia meminta agar peristiwa itu menjadi peringatan bagi siapapun tanpa kecuali agar lebih waspada dan hati-hati dalam bertindak saat-saat ini.
Al Khadziq juga meminta agar momentum tersebut menjadi cambuk bersama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar semakin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Karenanya, pandemi belum berakhir dan masih membutuhkan perjuangan bersama untuk melawan Covid-19 hingga keadaan benar-benar kembali aman seperti sediakala.