Berita Pendidikan
Awal Februari 2021 di Kendal, Sekolah Berpeluang Mulai Gelar KBM Tatap Muka, Berikut Syaratnya
Bagi sekolah yang layak memenuhi prosedur kelengkapan kesehatan akan direkomendasikan ke Bupati Kendal agar mendapatkan izin pembelajaran tatap muka.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
Pihak sekolah juga harus memenuhi persetujuan orangtua siswa serta membuat daftar rekapitulasi data guru dan siswa yang memiliki riwayat penyakit.
Persiapan ini rencananya dilakukan sepanjang Januari 2021.
Dengan harapan, berapapun sekolah yang lolos persyaratan dan mendapatkan izin akan menjadi pionir simulasi KBM tatap muka di Kendal.
"Dalam persyaratan itu, kami batasi maksimal 50 persen jumlah siswa yang bisa mengikuti pembelajaran langsung tiap harinya, nanti bergantian."
"Kalau yang siswanya banyak, maksimal 35 persen bergantian," terang Wahyu.

Baca juga: Dituntut Hukuman 4 Bulan Penjara terkait Konser Dangdut, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Wasmad Pasrah
Baca juga: Kabur ke Rumah Kontrakan di Tegal, Pencuri Kabel di Jembatan Tonjong Banyumas Berhasil Diamankan
Baca juga: Polisi Tetapkan Empat Tersangka, Kasus Warga Geruduk dan Merusak Pintu RSUD Brebes
Disdikbud Berhak Hentikan KBM Tatap Muka
Pada pelaksanaan KBM tatap muka nantinya, Disdikbud Kabupaten Kendal bersama Satgas Covid-19 berhak menghentikannya apabila ditemukan kasus Covid-19 di sekolah.
Selain itu, KBM tatap muka bisa saja diberhentikan saat terjadi kasus baru wilayah sekitar sekolah.
Termasuk arahan khusus dari Dinkes sebagai pertimbangan kesehatan dan keselamatan siswa.
"Secara teknis Pemda mendukung adanya rencana simulasi KBM tatap muka ini."
"Dengan prinsip kehati-hatian dan mengedepankan keselamatan serta kesehatan siswa dan tenaga pendidik," terang Wahyu Yusuf Akhmadi.
Kata Wahyu, simulasi tersebut nantinya dapat diperluas jika situasi dan kondisi Covid-19 mereda.
Simulasi KBM tatap muka juga tidak menggantikan pembelajaran jarak jauh yang saat ini sudah berjalan.
Disdikbud Kabupaten Kendal juga mengimbau kepada orangtua siswa agar bertanggungjawab atas keberangkatan dan kepulangan anak-anaknya.
Skema pembelajaran bakal dibuat ketat maksimal 2 jam pembelajaran.