Berita Jawa Tengah

Yono Sebut Nasib Nelayan Roban Timur Batang Makin Menderita, Akibat Ceceran Batu Bara

Di tengah aktivitasnya, Yono acapkali membuang bongkahan batu berwarna hitam pekat yang tersangkut di jaringnya, nelayan Roban Timur Batang.

Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/BUDI SUSANTO
Seorang nelayan asal Roban Timur, Desa Sengon, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, memindahkan batu bara yang tersangkut di jaring penangkap ikan, Selasa (22/12/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Yono, nelayan Roban Timur, Desa Sengon, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, terus memilah ikan hasil tangkapan di atas perahu.

Wajahnya nampak murung, karena ikan yang didapat saat melaut tak sebanyak biasanya.

Di tengah aktivitasnya, Yono acapkali membuang bongkahan batu berwarna hitam pekat yang tersangkut di jaringnya.

Baca juga: Dua Mayat Pemuda Ditemukan di Pinggir Tol Semarang-Batang, Diduga Anak Punk Berumur 17-25 Tahun

Baca juga: Sehari 40 Kasus Covid-19 di Batang, Petugas Ops Lilin Candi Diminta Tegas Ketika Jumpai Kerumunan

Baca juga: Melalui Situs Batang Karir, 3 Hari 400 Pencari Kerja Sudah Diterima Pekerjaan

Baca juga: Tohari Sudah Empat Tahun Kemudikan Odong-odong, Hanya Bisa Pasrah Seusai Kecelakaan di Batang

Batu tersebut merupakan batu bara, yang menurutnya merupakan ceceran kapal tongkang pengangkut batu bara yang hendak ke PLTU Batang.

Ceceran batu bara itu tak hanya mempengaruhi hasil tangkapan Yono, namun juga merusak alat tangkap ikan miliknya dan puluhan nelayan lainya. 

Seolah merasa putus asa, Yono menjelaskan, kondisi tersebut membuatnya merugi setiap kali melaut. 

"Rugi kalau seperti ini terus, jaring saya selalu rusak karena tersangkut batu bara," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (22/12/2020).

Pria yang sudah puluhan tahun menjadi nelayan itu juga menerangkan, pendapatannya selalu menurun.

"Pendapatan saya bisa turun 50 persen, biasanya dapat Rp 200 ribu, tapi sekarang hanya separuhnya," ujarnya.

Dijelaskanya, ia juga harus merogoh kocek untuk perbaikan jaring yang rusak karena tersangkut batu bara.

"Kalau dihitung dengan modal berangkat pastinya rugi."

"Namun hanya ini yang bisa kami lakukan untuk mencukupi kebutuhan keluarga," katanya sembari sibuk memilah ikan di tengah serpihan batu bara.

Ia menerangkan, acap kali mendapat batu bara lebih dari 20 kilogram yang menyangkut di alat tangkap ikan miliknya.

"Bahkan saya pernah tak kuat mengangkat jaring karena jaring tersangkut batu bara, sampai saya dibantu nelayan lainnya."

"Saat dikumpulkan dan ditimbang, batu bara yang tersangkut sampai 1 kuintal," terangnya. 

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved