Berita Internasional

Presiden Perancis Positif Covid-19, Emmanuel Macron Sebut Akibat Kecerobohannya

Dalam video yang diunggah di Twitter, Emmanuel Macron menuturkan dia harus mengurangi aktivitasnya dan fokus kepada pemulihan.

Editor: deni setiawan
Washington Post
Presiden Perancis Emmanuel Macron. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PARIS - Presiden Perancis, Emmanuel Macron dilaporkan menderita demam, batuk, dan kelelahan setelah positif terinfeksi Covid-19.

Macron menyatakan dia baik-baik saja setelah mengumumkan terpapar.

Yang berdampak pada para pemimpin Eropa lain yang berkontak dengannya memeriksakan diri.

Baca juga: Korban Dicekoki Miras Sebelum Disetubui, Kapolres Kebumen: Sudah Empat Kali Pelaku Melakukannya

Baca juga: Pemkab Kebumen Rampungkan 15 Proyek Fisik di Tengah Wabah Covid-19, Ada Bengkel Nelayan Juga Embung

Baca juga: Keputusan Bupati Karanganyar: Pembelajaran Tatap Muka Ditiadakan Lagi, Tidak Digelar Januari 2021

Baca juga: Awas Dibubarkan Polisi, Kapolres Karanganyar: Jangan Ada Kerumunan di Malam Pergantian Tahun

Berdasarkan informasi, Macron tinggal di La Lanterne di Versailles, didampingi ketua tim dokter kepresidenan Jean-Christophe Perrochon.

Sementara Macron masih berusia muda, 42 tahun, dia dilaporkan mulai mengalami gejala sejak mengumumkan terpapar Covid-19 pada Kamis (17/12/2020).

Setelah Macron, Perdana Menteri Slovakia, Igor Matovic juga terinfeksi virus corona.

Itu sepekan setelah hadir dalam pertemuan Uni Eropa di Brussels.

Dalam video yang diunggah di Twitter, Emmanuel Macron menuturkan dia harus mengurangi aktivitasnya dan fokus kepada pemulihan.

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (19/12/2020), dia mengalami batuk kering, demam, maupun kelelahan yang adalah gejala corona.

"Saya terpaksa bekerja lambat karena virus ini."

"Tapi saya harus melanjutkan fokus kepada isu tingkat tinggi seperti penanganan wabah atau Brexit," kata dia.

Presiden Perancis sejak Mei 2017 itu mengatakan, dia akan terus memberi perkembangan kondisi dan menyatakan dia terpapar karena kecerobohannya.

Sebelum dia dinyatakan positif, Macron sempat berdempetan dengan sejumlah pemimpin Uni Eropa.

Seperti pemimpin Spanyol dan Portugal yang kini mengarantina diri.

Dia disebut bakal mengisolasi diri selama tujuh hari, namun tetap berkoordinasi dengan para menterinya melalui telekonferensi.

Karena positif itu, dia terpaksa membatalkan kunjungannya ke Lebanon 22 Desember 2020.

Dimana dia berusaha menangani insiden ledakan di Pelabuhan Beirut, pada Agustus 2020.

Sumber internal Paris mengemukakan, Macron kemungkinan terinfeksi setelah berjabat tangan dengan sejumlah pejabat maupun pengusaha.

Seperti Perdana Menteri Portugal Costa dan CEO Angel Gurria.

"Kami tidak bisa menyangkalnya," jelas sumber yang adalah staf Macron.

Sementara istrinya, Brigitte Macron mengarantina di tempat lain.

Ini adalah karantina keduanya setelah pada Oktober, dia diisolasi karena berkontak dengan pasien positif. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul Positif Covid-19, Presiden Perancis Alami Demam, Batuk, dan Kelelahan

Baca juga: PT KAI Jalankan KA Purwojaya Saat Libur Nataru, Relasi Cilacap-Purwokerto-Gambir, Ini Jadwalnya

Baca juga: Antisipasi Bencana saat Libur Natal dan Tahun Baru, Basarnas Cilacap Siagakan 30 Personel

Baca juga: Data BPBD Banyumas, 22 Rumah di Atas Tebing Sungai Pelus di 2 Desa Terancam Ambrol

Baca juga: Berniat Mengairi Sawah, Petani di Ajibarang Banyumas Ini Malah Temukan Mayat Bayi Tersangkut Pipa

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved