Berita Jateng
Bakal Punya Banyak Jalan Tol, Jateng Butuh Investasi Sedikitnya Rp 130 Triliun
Terkait pembiayaan sejumlah ruas tol tersebut, dibutuhkan pendanaan atau market investasi senilai Rp 130 triliun.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: rika irawati
Keduanya masih dalam tahap outline business case, yakni perencanaan formal yang menjelaskan secara rinci, cakupan biaya, keterjangkauan, risiko, rute pengadaan, dan jadwal proyek.
Sementara, tol yang dalam tahap perencanaan penerbitan persetujuan prakarsa awal yakni ruas tol Tegal (Pejagan)- Cilacap sepanjang 99,8 kilometer dengan nilai Rp 20 triliun.
Ruas yang tengah persiapan transaksi atau lelang yakni tol Semarang Harbour dengan panjang Rp 20,9 kilometer dengan biaya Rp 11,4 triliun.
Sejumlah ruas tol yang akan dibangun di Jateng tersebut ada yang merupakan solicited atau inisiatif pemerintah serta unsolicited yang merupakan usulan badan usaha.
"Hari ini, jalan tol akan menjadi wilayah investasi menarik. Contoh, di gate tol Kalikangkung dimana saat kondisi PSBB (pembatasan sosial berskala besar) kemarin terjadi penurunan signifikan. Namun, traffic recovery-nya tinggi, reborn cepat. Bandingkan di bandara yang lambat, jalan tol tinggi. Ini satu hal positif," ujarnya.
Baca juga: 14 Guru SMP Negeri 3 Jekulo Kudus Positif Covid-19, 3 Guru Masih Dirawat di RS
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Senin 7 Desember 2020 Rp 1.921.000 Per 2 Gram
Baca juga: Cuti Selesai, Dyah Hayuning Pratiwi Kembali Jabat Bupati Purbalingga
Baca juga: Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji Positif Covid-19, Sejak Sabtu Jalani Isolasi Mandiri
Ia melanjutkan, pengembangan insfastruktur jalan tol di jateng cukup ekstensif. Serta akan masih dikembangkan menjadi jaringan jalan tol yang optimis.
Oleh karena itu, ia mengharapkan bermitra dengan pengusaha lokal, termasuk Bank Jateng, untuk keperluan supply chain financing. Skema pendanaan alternatif untuk mendorong percepatan pembangunan tol dibutuhkan saat ini.
Lewat skema ini, semua kontraktor dan supplier secara bersama-sama akan membayar lebih dulu dan saling membiayai proyek tersebut.
"Lewat supply chain selama konstruksi dan operasi yang terkelola baik, sedapat mungkin dilakukan pengusaha lokal termasuk Bank Jateng," kata Danang. (*)