Berita Pekalongan

Serunya Kamping di Black Canyon Petungkriyono Pekalongan: Mandi di Sungai, Disambut Suara Owa Jawa

Bahkan, kalau beruntung, Anda bisa mendengarkan suara primata Owa Jawa yang menjadi penghuni hutan.

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/INDRA DWI PURNOMO
Suasana camping di objek wisata Black Canyon Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (29/11/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KAJEN - Pegunungan Petungkriyono memang menyimpan banyak tempat wisata alam yang indah yang menyuguhkan keasrian dan kealamian hutan hujan tropis di Jawa.

Satu di antaranya, objek Wisata Black Canyon yang berada di Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Tempat ini menyuguhkan keindahan alam dari tepian aliran sungai berair jernih dan aliran cukup deras.

Tak heran, tempat ini sering menjadi tempat untuk berkemah atau kamping.

Udara yang bersih dan sesekali terdengar suara burung dari balik pepohonan hutan lindung, menjadi suguhan istimewa.

Bahkan, kalau beruntung, Anda bisa mendengarkan suara primata Owa Jawa yang menjadi penghuni hutan.

Baca juga: 653 Penyelenggara Pemilu di Kabupaten Pekalongan Reaktif Covid-19. Tak Diganti, Jalani Isolasi

Baca juga: KPU Kabupaten Pekalongan Mulai Sortir dan Lipat 739.726 Lembar Surat Suara

Baca juga: Bruk, Pohon Sengon Jawa Ambruk Timpa Rumah Warga di Tirto Kabupaten Pekalongan Akibat Hujan Angin

Baca juga: Mayat Bayi Masih Berplasenta Ditemukan Mengambang di Saluran Air di Tosaran Kabupaten Pekalongan

Black Canyon dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Rojiin, anggota pokdarwis yang mengelola Black Canyon, mengungkapkan, mereka yang datang ke destinasi wisata ini tak hanya anak muda tetapi juga keluarga.

Seperti Sabtu (28/11/2020) sore, belasan tenda mulai berjejer di lokasi yang ditentukan untuk kamping.

Di tengah pandemi Covid-19, Rojiin mengatakan, pihaknya menerapkan protokol kesehatan bagi wisatawan.

Di antaranya, wisatawan yang masuk objek wisata tersebut wajib memakai masker. Juga, ada pengecekan suhu tubuh.

Pengelola juga menyiapkan tempat untuk cuci tangan di beberapa spot objek wisata.

"Biasanya, pengunjung yang datang ke sini ingin menikmati alam Petungkriyono karena masih asri, kedinginan di malam hari, terus paginya sekitar pukul 05.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB, bisa mendengarkan suara habitat Owa Jawa. Lalu, mandi di aliran Sungai Black Canyon yang jernih," kata Rojiin.

Menurutnya, rata-rata wisatawan yang kamping di Black Canyon berasal dari luar kota.

Rojiin mengungkapkan, Black Canyon ramai wisatawan yang kamping saat akhir pekan.

"Rata-rata, 15 tenda sampei 20 tenda di akhir pekan, terutama Sabtu malam. Mereka yang datang ke sini, ada yang dari Jakarta, Semarang, dan dari Kota Pekalongan juga," ungkapnya.

"Prokes kami terapkan. Wisatawan wajib cuci tangan sebelum masuk area wisata, wajib pakai masker, wajib jaga jarak, di cek suhu badan, dan wajib jaga kebersihan di lingkungan wisata," imbuhnya.

Rojiin menambahkan, bagi wisatawan yang akan kamping, mereka harus membawa peralatan tenda.

Baca juga: 4 Puskesmas di Kabupten Tegal Terpaksa Tutup Sementara setelah Sejumlah Nakes Tertular Covid-19

Baca juga: Begini Tata Cara Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19 Menurut MUI Banyumas

Baca juga: PMI Banyumas Dapat Hibah Mobil Sprayer Merek Esemka untuk Penaggulangan Covid-19

Baca juga: Berkat Curhat di Media Sosial, Kuli Bangunan di Demak Berhasil Buat Pondok Baca dan Bimbel Gratis

Pihaknya hanya memfasilitasi berupa toilet, musala, lampu penerangan, tempat parkir, dan penjagaan selama kamping.

"Kami, pengelola, menyediakan tempat untuk kamping. Untuk biaya kamping, Rp 20 ribu per orang. Biaya lahan, Rp 10 ribu per tenda; jasa penitipan parkir Rp 3 ribu untuk motor dan Rp 5 ribu untuk mobil. Sementara, bagi wisatawan umum yang hanya ingin menikmati Black Canyon, biaya tiketnya Rp 5 ribu per orang," tambahnya.

Pengunjung asal Kota Pekalongan, Septian (18) mengatakan, dirinya cukup puas bisa liburan dan kamping di Black Canyon.

Walaupun di tengah pandemi Covid-19, ia tidak merasa takut karena pengelola wisata menerapkan protokol kesehatan.

Hal itu membuatnya merasa aman liburan di tengah pandemi.

"Saya ke sini dengan saudara saya dari Solo. Sengaja liburan ke sini. Mau merasakan dinginnya alam Petungkriyono dan keasrian hutannya. Paginya bisa ciblon di Black Canyon."

"Prokes di sini cukup ketat, jadi kita yang selalu pakai masker dan menjaga jarak merasa aman untuk berliburan di sini," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved