Penanganan Corona
Mayoritas Ruang Isolasi Rumah Sakit Mulai Over Kapasitas, Ini Solusi Direktur RSUD Temanggung
Lonjakan kasus di Temanggung terjadi setelah Satgas Covid-19 gencar melakukan tracing dan tes swab guna memutus rantai penyebaran virus corona.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEMANGGUNG - Penuhnya ruang isolasi pasien Covid-19 di beberapa daerah akibat lonjakan kasus baru kembali menjadi problematik.
Tak terkecuali di Kabupaten Temanggung yang kini hanya menyisakan beberapa ruang untuk isolasi pasien.
Lonjakan kasus terjadi setelah Satgas Covid-19 gencar melakukan tracing dan tes swab guna memutus rantai penyebaran virus corona.
Baca juga: Pastikan Perusahaan Bayar UMK 2021 sesuai Aturan, Pemkab Temanggung Segera Terjunkan Tim Sosialisasi
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Harga Cabai Rawit Merangkak Naik, Kini Capai Rp 31 Ribu di Temanggung
Baca juga: Pemkab Temanggung Siapkan Tenaga Vaksinasi Covid-19, Setiap Puskesmas Siagakan 2-3 Petugas
Baca juga: Disebut Karena Pandemi, Lahan di Temanggung yang Ditanami Bawang Putih Cuma 225 Hektare
Hasilnya, kasus Covid-19 meningkat tajam sehingga tenaga medis harus berjibaku menanganinya.
Kapasitas ruang isolasi di rumah sakit pun menjadi penuh untuk mengisolasi pasien dengan gejala dan memiliki riwayat penyakit penyerta.
Direktur RSUD Temanggung, dr Tetty Kurniawati mengatakan, melihat total kasus yang didominasi orang tanpa gejala, isolasi mandiri dirasa menjadi jalan keluar dan solusi terbaik.
Tidak hanya bagi pasien tanpa gejala, isolasi mandiri bisa saja diperuntukkan bagi pasien bergejala ringan.
Dengan catatan, saat isolasi mandiri dilakukan pengawasan dan pemantauan secara berkala oleh tim medis.
"Lonjakan kasus ini, selain mencari solusi penambahan ruang isolasi, bisa juga menerapkan isolasi mandiri sebagai jalan keluarnya."
"Bisa terpusat di gedung yang disediakan pemerintah daerah maupun di rumah masing-masing, dengan pantauan," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (27/11/2020).
Kata dr Tetty, dengan mekanisme tersebut, pihak rumah sakit bisa memprioritaskan penanganan bagi pasien yang bergejala berat atau memiliki riwayat penyakit lain.
Tanpa melupakan pemantauan terhadap pasien yang melakukan isolasi mandiri.
Selain mengurangi over kapasitas ruang isolasi, Tetty menjelaskan, isolasi mandiri pasien secara tidak langsung terbantu untuk meningkatkan imun secara cepat.
Hal tersebut dinilai bagus karena pasien merasa nyaman saat dekat dengan keluarga meski dalam keadaan terpapar Covid-19.
"Namun tetap vitamin harus rutin diminum."
"Minimal dengan isolasi mandiri, tenaga kesehatan tidak keteteran."
"Hanya saja, isolasi mandiri juga harus dijalankan dengan syarat dan standarisasi yang bagus," jelasnya.
Guna mendukung hal itu, pihak rumah sakit diperkenankan memulangkan pasien Covid-19 yang dirasa kondisi tubuhnya sudah stabil.
Meskipun pasien masih dinyatakan positif untuk diarahkan melakukan isolasi mandiri.
Hal itu sejalan dengan Permenkes RI tentang penanganan Covid-19 yang memperbolehkan pasien Covid-19 pulang ke rumah masing-masing setelah menjalani isolasi 10 hari.
Dengan catatan, kondisi tubuh sehat dan stabil.
Menurut dr Tetty, mekanisme ini menjadi jawaban agar tenaga kesehatan bisa memaksimalkan kapasitas ruang isolasi pasien dengan maksimal dan sebijak mungkin.
"Yang menjadi kendala tenaga kesehatan saat ini, masih banyak warga yang menolak dilakukan isolasi."
"Padahal terpapar Covid-19. Masih ada warga yang nekat melakukan pemulasaran jenazah Covid-19."
"Ini bahaya karena memicu penyebaran virus semakin luas," ujarnya.
Ia berharap, masyarakat bisa memahami bahwa perawatan isolasi di rumah sakit maupun isolasi mandiri semata-mata dimaksudkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus.
Masyarakat yang menjalani isolasi mandiri juga diminta sadar dan menjalankan isolasinya dengan baik.
"Ketika prosedur isolasi mandiri dijalankan dengan baik, bisa mempercepat penyembuhan dan melindungu warga lain agar tetap sehat."
"Yang kami khawatirkan saat ini adalah pasien yang mengalami gejala berat," terangnya. (Saiful Ma'sum)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Baca juga: 1.103 Surat Suara Rusak di Wonosobo, KPU: Dominasi Karena Bercak Tinta di Kolom Pencoblosan
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Wonosobo 2020: Lawan Afif-Albar, Elektabilitas Kotak Kosong Bergerak Naik
Baca juga: Seluruh Wisata Air Belum Juga Dibuka, Ini Alasan Disparbud Kabupaten Wonosobo
Baca juga: Di Wonosobo, Pemkab Fasilitasi Pemasaran Online Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif