Berita Purbalingga

Kisah Guru Honorer Nyambi Ojol Hingga Jual Telur Asin di Purbalingga: Pandemi Juga Memukul Saya

Dari tempat tinggalnya, Desa Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan, Susanti menuju kota Purbalingga, tempatnya mengais rezeki cukup jauh.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/KHOIRUL MUZAKKI
Susanti, guru honorer hendak berangkat mengais rezeki sebagai driver ojol dari tempat tinggalnya di Desa Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan menuju Kota Purbalingga, Jumat (27/11/2020). 

Sembari menunggu orderan penumpang, Santi menawarkan sejumlah produk yang laku jual.

Di rumah, Santi juga memproduksi telur asin yang ia pasarkan via online.

“Saya jual telur asin, madu, durian juga,” katanya.

Dengan cara itu, Santi bisa memeroleh penghasilan tambahan.

Santi bukannya tak takut ancaman virus corona.

Ia manusia biasa yang tak kebal penyakit.

Hanya hidup baginya harus terus bergerak.

Karena kebutuhan akan terus mendesak.  

Ia sadar pekerjaannya penuh risiko.

Ia harus berinteraksi dengan penumpang yang tiap hari ganti.

Berbagai tempat harus ia kunjungi tanpa ia tahu riwayat orang yang singgah di sana.

Karena kesadaran itu, Santi berusaha mematuhi protokol kesehatan, khususnya saat bekerja.

Perusahaan ojolnya pun telah memberikan rambu-rambu atau aturan prokes yang harus ditaati setiap karyawan sepertinya.

Santi mencontohkan, ia harus menyemprot jok sepeda motornya dengan hand sanitizer seusai menaikkan penumpang.

Ini dilakukan agar joknya steril dari kuman sehingga memberikan rasa aman dan nyaman untuk penumpang berikutnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved