Berita Purbalingga
Kisah Guru Honorer Nyambi Ojol Hingga Jual Telur Asin di Purbalingga: Pandemi Juga Memukul Saya
Dari tempat tinggalnya, Desa Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan, Susanti menuju kota Purbalingga, tempatnya mengais rezeki cukup jauh.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
Sementara suaminya hanya buruh serabutan.
Hingga akhirnya, atas seizin suami, pada 2018, ia mendaftar sebagai driver ojol.
Pulang mengajar, ia lepas seragam dan menggantinya dengan jaket ojol bercorak hijau pemberian perusahaan.
“Sebelum pandemi, penghasilan dari driver ojol lumayan,” katanya.
Pandemi benar-benar memukul pendapatannya.
Masyarakat mengurangi aktivitas bepergian.
Rumah makan yang bekerja sama dengan perusahaan ojol jarang menerima pesanan.
Ini satu momentum paling memilukan.
Niat mencari penghasilan tambahan, Santi justru mendapat ujian.
Tapi Santi tak patah arang.
Di masa pandemi, ia tetap mengojek.

Baca juga: Sesaat Terdengar Petir, Warga Puring Kebumen Ini Tergeletak di Sawah, Tubuh Korban Dipenuhi Luka
Baca juga: Pemuda Ini Tak Berkutik saat Anggota Polres Kebumen Temukan Pipet Kaca Berisi Sisa Sabu Ada di Tas
Baca juga: Berenang di Sungai Sungapan, Bocah Warga Ambal Kebumen Ini Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa
Bagaimanapun, pekerjaan itu sudah menjadi andalannya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Masa sulit pandemi justru memantiknya untuk bekerja lebih keras lagi.
Dia berpikir untuk mencari penghasilan tambahan kembali.
Dia memanfaatkan relasi daringnya untuk berjualan.