Berita Banyumas

Jangan Sampai Desa Wisata Ditutup, Disporapar Jateng Sosialisasi Gerakan BISA di Banyumas

Tidak hanya memberikan sosialisasi, Disporapar Jateng melalui BISA juga memberikan bantuan sejumlah alat penunjang kesehatan di Kabupaten Banyumas.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Kasi Pengembangan Usaha Pariwisata, Disporapar Jateng, Cahyo Danu Sukmono ditemani Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Asis Kusumandani memberikan bantuan alat penunjang protokol kesehatan kepada perwakilan Pokdarwis, Desa Gerduren, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, Kamis (26/11/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Disporapar Jateng menggelar sosialisasi gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Aman) kepada pegiat desa wisata di Kabupaten Banyumas, Kamis (26/11/2020).

Tidak hanya memberikan sosialisasi, Disporapar Jateng juga memberikan bantuan sejumlah alat penunjang kesehatan.

Seperti wastafel, thermogun, refill hand sanitizer, cairan pembersih, dan disinfektan.

Baca juga: Akan Gelar Balap Liar, Gerombolan Pemuda di Jalan Bung Karno Purwokerto Dibubarkan Polresta Banyumas

Baca juga: Diserbu Warganet Lewat Tagar #Prayfortratagan, Ini Penjelasan Bupati Banyumas Atas Larangan Hajatan

Baca juga: Warga Karangkemiri Hibahkan Lima Benda Bersejarah, Kini di Dinas Arpusda Banyumas, Ini Bentuknya

Baca juga: Banyumas Sudah Punya Mesin Pirolisis, Mengolah Residu Sampah Anorganik Tanpa Tersisa

Ada pula perlengkapan lain seperti sabun cuci tangan, tong sampah, kantong plastik hitam ukuran 50x60 sentimeter, alat semprot disinfektan, hingga sarung tangan lateks.

Pemberian bantuan alat penunjang protokol kesehatan di Daya Tarik Wisata (DTW) Banyumas ini untuk menjaga agar pengelola dan pengunjung tetap aman serta nyaman ketika berwisata. 

Sosialiasi gerakan BISA dan pemberian alat-alat kesehatan dipusatkan di Balai Desa Gerduren, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas.

Pesertanya sosialisasi berasal dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di empat desa wisata di Banyumas.

Keempat desa wisata itu adalah Desa Wisata Pagubugan Kecamatan Kedung Banteng, Desa Wisata Kalisalak Kecamatan Kebasen.

Desa Wisata Pesona Tajum Kecamatan Ajibarang, dan Desa Wisata Gerduren Kecamatan Purwojati.

"Maksud dari kegiatan ini adalah menyiapkan pengelola wisata di desa wisata guna penegakan serta memberikan stimulan peralatan protokol kesehatan."

"Diharapkan para pelaku wisata semakin paham dan tersedianya sarana prasarana di tiap desa wisata," ujar Kasi Pengembangan Usaha Pariwisata, Disporapar Jateng, Cahyo Danu Sukmono kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (26/11/2020).

Bukan hanya memberikan bantuan perlengkapan kesehatan, Disporapar Jateng juga berdiskusi dengan pengelola wisata.

Tujuannya guna menyerap apa saja yang menjadi kendala di lapangan.

Di Jawa Tengah ada 11 kabupaten/kota yang berkesempatan mendapatkan sosialisasi BISA.

Masing-masing daerah ada empat desa wisata yang menjadi sasaran. 

Sosialiasi difokuskan khusus di desa wisata, karena menurut Cahyo, jika itu ditutup maka perekonomian masyarakat sekitar akan mati.

"Sasarannya utamanya adalah pengelola desa wisata dan pemilik jasa wisata."

"Misalnya pemilik rumah makan juga harus memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan," jelasnya.

Sementara itu, Kabid Pariwisata Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Wakhyono mengatakan, Desa Gerduren dipilih karena di desa wisata ini belum ada kasus Covid-19.

"Belum ditemukan kasus positif Covid-19 di sini dan diharapkan menjadi percontohan bagi desa wisata lainnya," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Desa Gerduren, Suyanto berterima kasih atas bantuan yang diberikan Disporapar Jateng.

Suyanto mengatakan, selama pandemi Covid-19 selalu menjalankan protokol kesehatan secara ketat dengan cara pembatasan jumlah pengunjung.

"Normalnya pengunjung itu bisa sekira 500 orang per minggu."

"Namun saat ini kami batasi menjadi 200 orang per minggu," ujarnya.

Tempat cuci tangan selalu ada di sudut balai desa, dan penggunaan thermogun serta APD juga menjadi perlengkapan wajib.

Desa Gerduren adalah desa yang melahirkan kesenian khas Banyumas, yaitu tari Lengger.

Lingkungan alam panorama dan situs-situs atau petilasan banyak diyakini memiliki nilai sejarah desa serta tuah bagi penganutnya.

Pengunjung bisa menikmati bukit pandang dan wisata budaya yaitu pementasan tari Lengger Banyumasan.

"Biasanya kami latihan setiap Sabtu dan Minggu."

"Di situ pengunjung yang tertarik bisa melihat dan belajar tari Lengger," pungkasnya. (Permata Putra Sejati)

Baca juga: Ditinggal Setahun Jelang Lulus, Mahasiswa IAIN Purwokerto Ini Putuskan Wisuda Virtual di Makam Ayah

Baca juga: Nasib Angkot Oranye Purwokerto, Kalah Saing dari Angkutan Daring Hingga Rencana Pengoperasian BRT

Baca juga: Viral Mobil Tabrak Motor di Purwokerto, Begini Cerita Kronologi Kecelakaan Versi Gideon

Baca juga: Teror Semut di Pageraji Banyumas, Ahli Entomologi Unsoed Purwokerto: Mungkin Habitatnya Terganggu

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved