Berita Jawa Tengah
Uang Misterius Capai Puluhan Juta Rupiah di Batang, Petani: Bercampur Lumpur di Irigasi Persawahan
Beberapa petani yang memunguti uang lembaran Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu di aliran irigasi sawah, sampai mendapatkan hampir Rp 10 juta.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Sedari pagi hingga menjelang petang, warga Desa Plumbon, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang nampak menyusuri areal persawahan hingga pemakaman desa setempat.
Hal itu lantaran pada pagi hari, sejumlah petani menemukan uang yang tersebar di saluran irigasi.
Bahkan beberapa petani yang memunguti uang lembaran Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu di aliran irigasi sawah, sampai mendapatkan hampir Rp 10 juta.
Baca juga: Hyundai Grup Dipastikan Tempati KIT Batang, Groundbreaking Desember 2020
Baca juga: Desa Kemiri Barat Diproyeksikan Jadi Desa Seni dan Budaya, Wihaji: Subah Juga Malioboronya Batang
Baca juga: Bakal Ada Kampus Mekatronik di Batang, Bupati Wihaji: Bagian Siapkan Tenaga Berkompeten
Baca juga: Rampung Akhir Tahun Ini, Bazar Bisnis Center Batang Bakal Ditempati 44 Pelaku UMKM
Kabar tersebut pun mencuat dan membuat masyarakat berbondong-bondong menyisir areal persawahan di Desa Plumbon.
Kejelasan pemilik uang yang ditaksir hampir Rp 100 juta dan tersebar di aliran irigasi itu pun hingga kini masih abu-abu.
Dikatakan Nur Khamid, satu di antara petani yang mendapati uang di aliran irigasi tersebut menjelaskan, lembaran uang Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu seolah hanyut dan terbawa aliran air.
"Awalnya saya hanya menemukan Rp 100 ribu."
"Saat itu saya hendak membersihkan aliran irigasi di ladang," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (20/11/2020) sore.
Nur pun tak menyangka, ada beberapa lembar lainnya yang ia temukan di aliran irigasi.
"Uangnya juga bercampur lumpur, satu persatu saya pungut di sepanjang aliran irigasi dan saya kumpulkan," paparnya.

Dilanjutkannya, bukan hanya Nur yang menemukan lembaran uang di areal persawahan.
"Ternyata banyak yang mendapatkan, namun jumlahnya saya tidak tahu."
"Kalau saya hampir Rp 10 juta," katanya.
Ia menerangkan, uang yang ia pungut di areal persawahan dibawa ke rumah untuk dibersihkan.
"Tadi sempat saya jemur di dapur."