Berita Banyumas

Teror Semut di Pageraji Banyumas, Tim Entomologi Unsoed: Tidak Suka Gula dan Cenderung Agresif

Menurut warga sekitar semut-semut ini tidak membawa pulang makanannya ke sarang dan makanan tersebut langsung dimakan di tempat.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Tim ahli dari Laboratorium Entomologi dan Parasitologi, Fakultas Biologi Unsoed Purwokerto, Trisnowati Budi Ambarningrum dan Darsono memeriksa serta mengambil sampel semut yang menyerang di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Selasa (17/11/2020). 

"Berawal dari tempat gergaji kayu."

"Saya lihat, baris-baris nyeberangnya itu ke arah utara."

"Tetapi waktu itu saya tidak kepikiran akan sebanyak ini," ujar warga RT 03 RW 03 Desa Pageraji, Munjiat, kepada Tribunbanyumas.com, Senin (16/11/2020).

Menurutnya, lambat hari dan tahun selama tiga tahun lebih, semut-semut itu sudah mewabah satu RT.

Dampak keberadaan semut tersebut sudah sangat menganggu.

Bahkan, semut selalu menyerang ketika warga sedang beraktivitas.

"Saat kami tidur, kadang kejatuhan semut dan digigit."

"Mengganggu orang ibadah, ya pada gatal-gatal kegigit, orang masak, pada keganggu semua," imbuhnya.

Semut dalam jumlah banyak muncul di permukiman warga Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (15/11/2020).
Semut dalam jumlah banyak muncul di permukiman warga Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (15/11/2020). (KOMPAS.COM/DOK WARGA)

Baca juga: Teror Semut di Desa Pageraji Banyumas Diduga Bersumber dari Tempat Penggergajian Kayu

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Ruang Isolasi Rumah Sakit di Kabupaten Tegal Juga Sudah Over Kapasitas

Warga lalu berupaya melakukan penyemprotan secara mandiri menggunakan sabun dan bahan kimia untuk tanaman, hingga penyemprot nyamuk.

Namun, semut-semut tersebut masih terus muncul dan makin banyak.

Beberapa warga membasmi semut menggunakan disinfektan pembasmi nyamuk.

Sayangnya, harganya yang mahal membuat pemberantasan semut ini tidak tuntas.

Ada juga yang menggunakan bedak bayi untuk meminimalkan supaya tidak menyerang.

Karakter semut diakui warga sangat agresif dan menyerang, bahkan selain mengigit juga menyebabkan mata pedih.

Semut keluar saat musim penghujan seperti sekarang ini, dan aktif pada malam hari.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved