Asprov PSSI Jateng Putuskan Tak Gelar Liga 3

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Asosiasi provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah (Jateng) memutuskan tidak menggelar Kompetisi Liga 3 Jateng.

Hal ini sesuai surat edaran PSSI tentang penundaan pelaksanaan Kompetisi Liga 3.

Menurut penjelasan Sekretaris Asprov PSSI Jateng, Purwidyastanto, sejak awal, pihaknya sebenarnya berkomitmen menggelar Liga 3 Jateng tahun ini.

Bukan semata karena secara nasional sudah diagendakan dan telah diprogramkan pula dalam Kongres tetapi juga memberi kesempatan bagi klub-klub Liga 3 di Jawa Tengah mendapat promosi pada kasta di atasnya, yakni kompetisi Liga 2.

Bahkan, pada saat pertemuan terakhir dengan klub beberapa pekan lalu, pihak Asprov PSSI Jateng masih berharap PSSI Pusat tetap menggelar kompetisi di tahun 2020 ini.

Baca juga: Terdampak Prank Liga 1, PSIS Semarang Bakal Jual Aset, Yoyok: Bayar Keterlambatan Gaji Pemain

Baca juga: Berstatus Mahasiswa Baru, Bek PSIS Pratama Arhan Sering Izin ke Dosen saat TC Timnas U-19 di Kroasia

Baca juga: Lanjutan Liga 2 Ditunda, PSCS Cilacap Ubah Program Latihan

Baca juga: Jelang Terjun di Liga 3, PSISa Salatiga Jaring 21 Pemain di Seleksi Pertama

Kompetisi Liga 3 regional Jateng diputuskan batal karena tidak keluarnya perizinan keamanan dari Polri.

Hal tersebut sifatnya menyeluruh, mulai dari tingkat pusat ke bawah, hingga daerah.

Maka, PSSI melalui suratnya Nomor: 2285/PGD/223/X-2020 tertanggal 29 Oktober 2020 tentang Pelaksanaan Kompetisi Tahun 2020, memutuskan menunda pelaksanaan Kompetisi Liga 3 hingga tahun depan.

"Atas dasar itu, kami, PSSI Jateng, akhirnya segera menyikapi lewat menggelar rapat Exco pekan lalu. Dalam pertemuan tersebut diputuskan, hingga akhir tahun 2020, Asprov PSSI Jateng tidak menggelar Liga 3," kata Antok, sapaan Purwidyastanto, Senin (16/11/2020).

Ia menambahkan, saat ini, Asprov Jateng telah berkirim surat kepada klub-klub anggota. Ia berharap, semua klub bisa memahami situasi yang saat ini terjadi.

"Tentu, kami, Asprov PSSI Jateng, juga merasakan sebuah kekecewaan, mengingat banyak klub Liga 3 Jateng cukup antusias menyambut gelaran kompetisi tahun ini," tambahnya.

Selain itu, kompetisi Liga 3 Jateng sebetulnya diharapkan merupakan puncak pembinaan sepak bola di Jawa Tengah, sebagai tolok ukur pembinaan yang selama ini dilakukan.

"Namun, sebagai kepanjangan tangan PSSI pusat, kami memutuskan untuk mematuhi," beber Antok.

Baca juga: Dikira Tidur, Seorang Pria Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Rental di Jalan Veteran Kota Semarang

Baca juga: Waspada Banjir dan Longsor, Hujan Diperkirakan Guyur Banjarnegara dan Purwokerto Siang Hingga Malam

Baca juga: Buruh Bangunan di Tangkisan Purbalingga Tewas Tersengat Listrik saat Akan Pindahkan Tangga

Baca juga: Jalur Banyumas-Kebumen di Kedungpring Kemranjen Lumpuh Akibat Banjir Setinggi Hingga 1 Meter

"Terlepas dari tidak terbitnya izin keamanan, bagaimana mungkin kami memaksakan menggelar kompetisi dalam putaran provinsi, sementara pada tingkat PSSI Pusat diputuskan tidak melaksanakannya. Sementara, kompetisi itu sendiri harus berjenjang dan terintegrasi dari level atas hingga level terbawah karena menyangkut aspek promosi dan degradasi," lanjut Antok.

Disinggung soal wacana menggelar turnamen, dengan berbagai pertimbangan, melalui rapat Exco itu pula, maka even pengganti kompetisi tersebut tidak mungkin pula diselenggarakan.

"Sebenarnya, tidak hanya Kompetisi Liga 3 saja, bahkan kompetisi kelompok usia muda Piala Soeratin (U17, U15, U14, U13 dan U12) juga terpaksa tidak dilaksanakan di tahun ini. Biarlah kita fokus untuk pembinaan SDM disisa waktu pada penghujung tahun ini, sedangkan energi untuk menggelar kompetisi kita tunda tahun depan di 2021 seperti keputusan PSSI," ujarnya. (*)