Berita Internasional

Putin Percepat UU Baru Berisi Jaminan Kekebalan Hukum dan Tunjangan Seumur Hidup bagi Dia

Melalui parlemen, dia mempercepat undang-undang baru yang akan menjadikannya senator seumur hidup ketika dia meninggalkan jabatannya.

Editor: rika irawati
KONTAN/Dok YOUTUBE EURONEWS
Presiden Rusia Vladimir Putin 

TRIBUNBANYUMAS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali membuat gebrakan baru. Melalui parlemen, dia mempercepat undang-undang baru yang akan menjadikannya senator seumur hidup ketika dia meninggalkan jabatannya.

Melansir Express.co.uk, Rancangan Undang-Undang tak terduga yang diperkenalkan oleh Putin ini juga akan menjamin kekebalan hukum dan tunjangan negara selama sisa hidupnya.

Pria berusia 68 tahun itu sudah menjadi pemimpin terlama dalam sejarah Rusia modern sejak diktator Soviet Josef Stalin.

Menurut stasiun TV milik pemerintah Rusia RT, yang sebelumnya dikenal sebagai Russia Today, undang-undang baru tersebut adalah batu loncatan pertama bagi seorang pemimpin baru untuk dilantik.

Baca juga: Rusia Klaim Sukses Uji Coba Rudal Jelajah Anti-Kapal Hipersonik

Baca juga: Rusia Tawarkan Vaksin Covid-19 Sputnik-V ke Indonesia yang Diklaim Tiga Kali Lebih Murah

Baca juga: Rusia Klaim Pertama Ciptakan Vaksin Covid-19, Ini Kata WHO

Baca juga: Pertama di Dunia, Rusia Klaim Vaksin Covid-19 Berhasil Uji Klinis: Aman dan Dapat Diandalkan

RT menggambarkan undang-undang tersebut sebagai tanda bahwa fondasi sedang diletakkan untuk transisi kekuasaan yang pada akhirnya akan terjadi di Rusia.

Putin dan mantan pemimpin Rusia lain akan diizinkan menjadi anggota Dewan Federasi dalam waktu tiga bulan, setelah akhir masa jabatan mereka.

Sebagai informasi, Dewan Federasi setara dengan House of Lords di Inggris.

Salah satu sumber Express.co.uk di Moskow mengatakan: "Ini adalah Rusia yang meniru sistem kehidupan Inggris yang sudah ketinggalan zaman di House of Lords."

Proposal dramatis ini diajukan selang beberapa bulan setelah perubahan radikal dilakukan pada konstitusi Rusia.

Pada bulan Juli, rakyat Rusia mendukung pengesahan baru yang bisa mengakibatkan Putin menjalani dua masa jabatan lagi.

Baca juga: Gugatannya Menang di Philadelphia, Tim Kampanye Donald Trump Boleh Masuk Pusat Penghitungan Suara

Baca juga: Negatif Covid-19, Valentino Rossi Masih Berpeluang Turun di MotoGP Eropa Akhir Pekan Ini

Baca juga: 357 Napi di Lapas Kelas IIA Pekanbaru Positif Covid-19, Ditempatkan di Blok Khusus

Baca juga: Indonesia Resmi Alami Resesi, Ini 5 Dampaknya Bagi Warga

Selama 20 tahun terakhir, Putin telah menjabat sebagai Presiden untuk 16 tahun dan akan mengakhiri pemerintahannya pada tahun 2024.

Tetapi, reformasi baru sekarang berarti mantan agen KGB Rusia itu bisa berkuasa selama 16 tahun lagi.

Konstitusi akan memungkinkan batas masa jabatan Putin disetel ulang menjadi nol pada tahun 2024 dan mengizinkannya untuk mengajukan masa jabatan enam tahun baru pada tahun 2024, dan sekali lagi pada tahun 2030.

Pada pemilu 2036, Presiden Rusia akan berusia 83 tahun.

Selama pemungutan suara publik selama musim panas, delapan dari sepuluh orang Rusia mendukung langkah tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved