Berita Kebumen
Sungai Telomoyo Kebumen Kini Sudah Bisa Dibendung, Tanggul Jebol Seusai Hujan Deras
Jebolnya tanggul itu jadi pemicu utama genangan di permukiman Desa Madurejo dan Desa sekitarnya, yakni Desa Sidobunder maupun Desa Sidodadi.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Hampir sepekan, masalah banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Kebumen belum terselesaikan.
Di Desa Madurejo, Kecamatan Puring, sebagian permukiman masih tergenang.
Genangan di permukiman menjadi lebih lama surut karena sebaran daerah yang tergenang cukup merata.
Baca juga: Satu Warga Desa Menganti Tewas, BPBD: Belasan Kecamatan Terdampak Banjir di Kebumen
Baca juga: Residivis Ini Tak Ada Kapoknya, Enam Kali Masuk Penjara, Kali Ini Beraksi di Kebumen
Baca juga: Pakai Mesin Pompa Air, Petani Kebumen Kini Bisa Menghemat Rp 20 Ribu Gunakan BBG
Baca juga: Lahan Warga di Pesisir Urut Sewu Kebumen Kini Resmi Bersertifikat, Sebagian Sudah Diserahkan
Banjir bukan hanya melanda Desa Madurejo, namun juga desa-desa di sekitarnya.
Kadus 1 Desa Madurejo, Akhsin Nawawi mengatakan, genangan di wilayah dusunnya belum kering karena kembali menerima limpahan dari desa tetangga.
Yakni Desa Purwodadi, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen.
Makanya, meski Sungai Telomoyo sudah surut, genangan di wilayah itu masih ada.
"Di sini banyak sungai soalnya, bukan hanya Sungai Telomoyo," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (30/10/2020).
Terlebih dataran itu lebih rendah dari daerah di sekitarnya.
Bahkan lebih rendah dari permukaan laut.
Wajar jika wilayah itu mudah menjadi titik berkumpulnya air.
Di lain sisi, warga terdampak longsor hingga saat ini masih bolak-balik ke tempat pengungsian.
Saat air surut, mereka akan membali ke rumah masing-masing yang masih tergenang.
Tetapi saat debit air Sungai Telomoyo naik, warga akan kembali ke pengungsian untuk mencari selamat.
Saat debit naik, pemerintah setempat akan mengumumkannya melalui pengeras suara agar warga bersiap mengungsi.