Berita Purbalingga
Keberhasilan Susianti, Pengusaha Mikro Purbalingga Beralih Usaha Baru di Tengah Pandemi
Nasib Susianti, pengusaha piring lidi dari Desa Kalitinggar Kidul, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga pun terdampak virus corona (Covid-19).
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Pelaku usaha mikro di Kabupaten Purbalingga masih bertahan di tengah masa sulit pandemi Covid-19.
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ikut terimbas pandemi Covid-19.
Nasib Susianti, pengusaha piring lidi dari Desa Kalitinggar Kidul, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga pun demikian.
• Lima Sekolah Sudah Mulai Simulasi KBM Tatap Muka, Termasuk SMK Jateng Purbalingga
• Asyik, Bantuan untuk UMKM di Purbalingga Sudah Mulai Cair, Disalurkan Melalui BRI
• Tak Sedikit Pelajar SMP Terlibat Demo Ricuh di DPRD Jateng, Polisi: Diajak Melalui WhatsApp Group
• Begini Aktivitas Santri Positif Covid-19 Selama Jalani Karantina Mandiri di Ponpes Kebumen
Dia sudah 6 tahun ini menggeluti usaha piring lidi.
Tapi tahun ini usahanya menghadapi ujian berat karena pandemi.
Menurunnya daya beli masyarakat berpengaruh terhadap omset penjualannya.
Permintaan produknya berkurang drastis.
Stok barang masih tertahan.
Dia kesulitan jualan.
Saat itu, ia sempat berhenti berproduksi.
"Pokoknya mulai ramai lockdown itu, sempat produksi berhenti," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (8/10/2020).
Wajar, produk piring lidi bukan kebutuhan pokok, atau barang yang lagi dicari di masa pandemi.
Usaha kuliner atau warung makan yang biasa menggunakan produknya banyak yang tutup.
Berbagai acara hajatan yang butuh piring banyak untuk menjamu tamu pun kini sepi.
Tapi bukan pengusaha sejati jika ia mudah menyerah.
Dia harus bisa bertahan atau bangkit di tengah masa sulit.
Jika satu usaha lesu, pasti ada peluang usaha lain yang terbuka.
Karenanya ia berpikir keras untuk mencari peluang baru yang lebih menjanjikan.
"Harus lincah. Pengusaha harus bisa adaptasi, dengan kondisi seperti ini, apa yang kira-kira laku dijual," katanya.
Susi melihat, di tengah pandemi saat ini, bisnis tanaman hias justru bergeliat.
Sebagian masyarakat kini sedang menggandrungi tanaman hias untuk hiasan rumah.
Di situ ia menangkap peluang.
Susi dibantu suaminya inisiatif membuat rak untuk meletakkan pot bunga di dalam atau luar rumah.
Satu rak cantik itu bisa memuat beberapa pot bunga atau tanaman hias sekaligus.
Rak berbahan besi dan kayu itu melengkapi keindahan bunga yang menghiasi rumah.
Ternyata respon pasar terhadap produknya cukup bagus.
Permintaan berdatangan, dia pun keterusan meneruskan usaha itu.
"Sudah biasa jualan. Jadi lihat peluang apa yang bisa dijual," katanya.
Berhasil merintis usaha rak pot bunga bukan lantas Susi menutup usaha lama.
Bisnis piring lidi tetap berjalan.
Belakangan permintaan piring lidi juga mulai kembali berdatangan.
Dia yang sempat vakum kini kembali memproduksi piring lidi untuk memenuhi pesanan.
Susi justru beruntung kini ia punya dua unit usaha sekaligus.
Saat usaha piring lidinya mulai bangkit, usaha rak tanaman hiasnya juga berkembang.
Pandemi ternyata menjadi berkah tersendiri bagi Susi yang mampu menaklukkan tantangan menjadi peluang menjanjikan.
"Inginnya dua usaha ini terus berjalan beriringan," katanya. (Khoirul Muzakki)
• Meski Memasuki Musim Penghujan, Empat Desa Masih Dilanda Kekeringan di Banjarnegara
• Layang-layang Motif Batik Hiasi Langit Banjarnegara, Diterbangkan Para Pendamping Desa
• Perlu Dipahami, Ini Syarat Korban Kecelakaan Lalu Lintas Dapat Jaminan Kesehatan
• Pemuda Asal Kebumen Ini Ngaku Kulakan Pil Koplo dari Jakarta, Tinggal Telepon Barang Dikirim