Api Abadi Mrapen di Grobogan Padam setelah Banyak Warga Bikin Sumur Bor
Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, padam total untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Upaya penyelamatan situs ini juga tengah diupayakan seoptimal mungkin.
"Kami pastikan telah padam total. Bau gas dan tanda gas di titik awal sudah tidak ada. Kami picu menggunakan api juga sudah tidak bisa. Kami masih melakukan kajian dan penyelamatan yaikni observasi, mitigasi, serta solusi," jelasnya.
Berdasarkan hasil penelitian sementara, penyebab padamnya api diduga karena berkurangnya pasokan gas metana (CH4) yang merupakan bahan bakar api tersebut.
Kini, yang menjadi perhatian adalah alasan gas itu berkurang.
"Apakah retakannya tertutup karena deformasi, apakah pasokan gas habis, dan apakah migrasi gas ke tempat lain karena eksploitasi pembuatan sumur di sekitar? Jadi butuh waktu untuk melakukan kajian," kata Sinung.
• Hasil Tes Rapid Nonreaktif Covid-19, Wakil Wali Kota Tegal dan Keluarga Lanjutkan Tes Swab
• Lagi, Elektabilitas Ganjar Pranowo Jadi Capres Lampaui Prabowo Subianto
• Lewat Twitter, Presiden AS Donald Trump Umumkan Diri Positif Covid-19
Objek wisata Api Abadi Mrapen merupakan destinasi wisata unik dan populer yang sudah terkenal di Nusantara.
Api biru yang melegenda itu kerap dijadikan sumber nyala api obor beberapa agenda nasional dan internasional.
Mulai dari pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963, dengan jumlah peserta 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin, hingga Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI 23 Agustus 1996.
Setiap tahun, Api Abadi Mrapen juga digunakan untuk menyalakan obor upacara Hari Raya Waisak bagi umat Buddha.
Sunan Kalijaga
Menilik cerita sejarah yang berkembang secara turun-temurun di masyarakat setempat, keberadaan Api Abadi Mrapen terkait dengan sejarah masa akhir Kerajaan Majapahit yang ditaklukkan Kesultanan Demak Bintoro pada tahun 1500-1518 Masehi.
Konon, Api Abadi Mrapen muncul setelah Sunan Kalijaga mencari sumber air untuk prajuritnya dengan menancapkan tongkatnya ke tanah.
Namun, lubang dari bekas tongkat itu tak lama menyemburkan api yang saat ini dipercaya merupakan titik awal munculnya sumber Api Abadi Mrapen.
• Imbas Konser Dangdut, Pemkot Tegal Larang Warga Gelar Pesta Hajatan
• Disdikbudpora Semarang Fasilitasi Siswa Tak Miliki HP dan Susah Sinyal, Belajar Lewat Siaran Radio
Lalu, tancapan tongkat Sunan Kalijaga yang kedua kalinya di tempat lain mengeluarkan semburan air yang bersih dan bening. Air tersebut dimanfaatkan rombongan prajurit untuk minum.
Sumber mata air itulah yang saat ini berada tidak jauh dari titik api.
Titik ini berdiameter tiga meter dan kedalaman sekitar dua meter yang diberi nama Sendang Dudo. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Api Abadi Mrapen yang Melegenda Itu Kini Telah Padam...".