Berita Sragen
9 Nakes di Sragen Positif Covid-19, 7 di Antaranya Karyawan RSUD dr Soehadi Prijonegoro
Sembilan tenaga kesehatan di Kabupaten Sragen terkonfirmasi Covid-19 per Senin (14/9/2020).
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SRAGEN - Sembilan tenaga kesehatan di Kabupaten Sragen terkonfirmasi Covid-19 per Senin (14/9/2020). Tujuh di antaranya karyawan RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen dan satu di antaranya ialah tenaga medis.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Hargiyanto mengatakan, seluruh karyawan merupakan asimtomatik yang melakukan karantina di rumah.
Sementara, dua pasien bergejala atau simtomatik, menjalani perawatan di dua rumah sakit berbeda.
"Terdapat penambahan sembilan orang terkonfirmasi positif Covid-19, tujuh ialah karyawan RSUD merupakan asimtomatik," kata Hargi, Selasa (15/9/2020).
• Tak Ada Lagi Pendaftar, Yuni-Suroto Dimungkinkan Lawan Kotak Kosong di Pilkada Sragen
• Bersimbah Darah, Karyawan Toko Bangunan di Sragen Ini Lari Minta Tolong Jadi Korban Perampokan
• Nihil Kasus Corona Selama 9 Hari, Kini Covid-19 Sragen Bertambah 2 Berasal Dari Klaster Pasar Kobong
Hagi mengatakan, dua pasien bergejala tersebut dirawat di RS UNS Solo dan RSUD Dr Moewardi Solo.
Hargi menyampaikan, data kumulatif pasien terkonfirmasi Covid-19 di Sragen per Senin, di angka 419 orang.
Dari jumlah tersebut, 137 orang menjalani perawatan dimana 111 di antaranya tidak bergejala dan 26 bergejala.
Sementara, 263 orang dinyatakan sembuh dan 19 orang meninggal dunia. Kasus suspek sebanyak 237, dirawat 19 orang, 36 meninggal dunia dan 182 sembuh.
Kontak erat menjadi 780 orang, sedangkan Pelaku Perjalanan yang menjalani isolasi mandiri 50 orang.
Sejauh ini, Pemkab Sragen melalui DKK Sragen telah melakukan swab test kepada 4.350 orang, dimana 386 orang menunggu hasil pemeriksaan. (*)
• Ada Tambahan Kasus Covid-19, Dikbud Kabupaten Tegal Hentikan Sekolah Tatap Muka di 6 Desa
• Aktor Ade Firman Hakim Meninggal Dunia, Diduga Terinfeksi Virus Covid-19
• Kapolda Jateng Minta Polres Cegah Munculnya Klaster Baru Covid-19 saat Gelaran Pilkada