Berita Pendidikan
Pembiayaan Sekolah Swasta Bakal Dibantu Disdikbud Jateng, 70 Persen Gunakan Dana BSM
"Saya pernah mengajar di SMP swasta kecil beberapa waktu lalu, karena siswa banyak yang tidak membayar gaji kami jadi tertunda."
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemprov Jateng akan mengubah skema bantuan untuk siswa kurang mampu atau Bantuan Siswa Miskin (BSM).
Dalam skema tersebut pembiayaan sekolah swasta menjadi sasaran program BSM.
Dalam skema, sekolah swasta akan mendapat alokasi BSM lebih besar dari pada sekolah negeri.
Hal itu untuk meringankan beban sekolah swasta di tengah pandemi Covid-19.
• Siap-siap, Tujuh Sekolah di Jateng Ini Bisa Jalankan KBM Tatap Muka, Rencana Mulai Awal September
• Banyak Sekolah Gelar KBM Tatap Muka Tapi Belum Lapor, Disdikbud Jateng Surati Dinas Pendidikan
• Tak Mau Disalahgunakan Lagi, Seluruh Camat di Banjarnegara Diminta Data Rumah Kos Wilayahnya
• Berhasrat Bisa Selalu Hidup Glamor, Pengepul Pepaya di Kebumen Gelapkan Mobil Rentalan
Pasalnya ada anggapan dari masyarakat jika sekolah libur, maka tidak membayar biaya sekolah.
Menurut Plt Kepala Disdikbud Jateng, Padmaningrum, stigma tersebut menjadi beban sekolah swasta.
"Karena sekolah swasta menanggung biaya operasional sendiri, termasuk gaji guru."
"Kalau tidak ada yang membayar gaji guru, tidak keluar," paparnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (28/8/2020).
Untuk itu dikatakan Padmaningrum, bantuan untuk sekolah swasta sangat perlu diberikan.
"Tak bisa dipungkiri sekolah swasta ikut mencerdaskan bangsa, maka mereka juga berhak dibantu, apa lagi di tengah pandemi," terangnya.
Dilanjutkannya, Pemprov Jateng akan mengalokasikan BSM di angka 70 persen untuk sekolah swasta.
"Sisanya akan diberikan ke sekolah negeri."
"Kami rasa alokasi dana bantuan bisa sedikit meringankan beban sekolah swasta," paparnya.
Belum rampung dengan wacana tersebut, Padmaningrum juga menyinggung mengenai sekolah swasta dengan jumlah murid sedikit.
"Ada permasalahan jika alokasi BSM, salah satunya jumlah murid yang ada di sekolah swasta."
"Karena sekolah dengan jumlah siswa sedikit alokasinya pasti sedikit, karena BSM berdasarkan jumlah siswa."
"Hal itu juga masih kami bahas solusinya, supaya sekolah dan para guru masih tercukupi gajinya," imbuhnya.
Adapun wacana tersebut disambut baik para guru yang mengajar di sekolah swasta, tak terkecuali Paulus yang mengajar di SMP Maria Mediatrix Semarang.
"Kalau direalisasikan pasti para guru terbantu."
"Apalagi guru yang mengajar di sekolah swasta kecil," ucapnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (28/8/2020).
Ia juga membenarkan, beberapa guru yang mengajar di sekolah swasta kecil terdampak kerena pandemi.
"Saya pernah mengajar di SMP swasta kecil beberapa waktu lalu, karena siswa banyak yang tidak membayar gaji kami jadi tertunda."
"Namun mau bagaimana lagi karena kondisi darurat jadi kami maklum," tambahnya. (Budi Susanto)
• Pilkada Kabupaten Kendal, PDIP Usung Tino-Mustamsikin, Empat Partai Belum Tentukan Sikap
• Karena Sepi Orderan, Lima Perajin Logam Harus Gulung Tikar di Kota Tegal
• Terbukti Tidak Gunakan Masker di Ruang Publik, 28 Warga Banyumas Didenda Rp 50 Ribu
• Perpustakaan Mr Besar Martokoesoemo Kota Tegal Dibuka Lagi Awal September