Berita Pendidikan
Pendidikan Militer Masuk Kampus? Dewan Pendidikan Jateng: Jangan Sampai Dijadikan Alat Politik
Dewan Pendidikan Jateng juga menyerukan, hendaknya dalam merumuskan wacana sudah disiapkan komponen pendukung secara matang.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Adanya wacana memasukkan pendidikan militer ke kampus oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) menjadi satu di antara cara mengatasi lunturnya nilai-nilai cinta Tanah Air yang dialami generasi penerus bangsa.
Dalam penerapan wacana tersebut diperlukan rumusan secara matang mengenai regulasi agar tujuan penanaman nilai nasionalisme tercapai.
Dewan Pendidikan Jateng juga menyerukan, hendaknya dalam merumuskan wacana sudah disiapkan komponen pendukung secara matang.
Yang lebih penting lagi adalah program yang diwacanakan tidak menjadi alat politik.
• Laboratorium PCR Covid-19 Unsoed Purwokerto Sudah Bisa Digunakan, Tiap Hari Mampu Periksa 95 Sampel
• Rumah Produksi Jamu Ilegal di Gentansari Cilacap Dibekuk, Dua Orang Digiring ke Polda Jateng
• Brebes Sudah Mulai KBM Tatap Muka, Gubernur Jateng: Awas Jangan Sampai Ada Klaster Sekolah
• Produktivitas Padi di Jateng Tertinggi se-Indonesia, Kabupaten Cilacap Masuk 10 Besar
"Wacana itu perlu dirumuskan secara komprehensif, dengan harapan dapat menciptakan generasi penerus bangsa dengan akar nilai kebangsaan kuat."
"Namun perlu diperhatikan program tersebut tidak menjadi alat politik sesaat," kata Anggota Dewan Pendidikan Jateng, Ngasbun Egar kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (18/8/2020).
Dilanjutkannya, dalam perumusan wacana pendidikan militer muatan pendidikan untuk meningkatkan soft skills ke mahasiswa.
Jangan sampai menggeser muatan hard skills yang selama ini dirasa kurang maksimal.
"Perlu langkah bijaksana dan strategis dalam merumuskan kurikulum pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan soft skills sekaligus hard skills secara maksimal."
"Tak terkecuali dalam wacana masuknya pendidikan militer ke kampus."
"Sehingga mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa mendapatkan kompetensi utuh dan tertanam nilai nasionalisme," ucapnya.
Dia menambahkan, lunturnya nilai nasionalisme sangat membahayakan bagi keutuhan bangsa, karena Indonesia dikenal dengan nilai-nilai luhurnya yang selama diandalkan.
"Meski demikian pendidikan wajib militer atau apapun namanya dengan tujuan meningkatkan nilai cinta Tanah Air dan kedisiplinan perlu dikemas secara baik."
"Lewat regulasi dan kurikulum yang matang, agar tercapai sasaran seperti yang diharapkan," tambahnya. (Budi Susanto)
• Gantikan Buku Uji KIR, Dishub Batang Sudah Gunakan Smart Card
• Jelang Pendaftaran Calon dan Pencalonan Pilkada, KPU Kabupaten Semarang Buka Desk Pencalonan
• Cuma Miliki 20 Siswa Tahun Ini, Potret Nyata Nasib Sekolah Swasta di Kota Tegal
• Ini Hasil Lengkap Rapat Virtual PSIS Semarang, Dragan: Skuad Mahesa Jenar Mulai Latihan 24 Agustus
TribunBanyumas.com
Tribun Banyumas
jateng hari ini
dewan pendidikan jateng
pendidikan
Pendidikan Militer di Kampus
perguruan tinggi gelar pendidikan militer
Ngasbun Egar
Kementerian Pertahanan
nasionalisme
Pendidikan Militer Masuk Kampus
Ingin Lanjut S2? AGPAII Jateng dan Unwahas Buka Pendaftaran Beasiswa S2 Guru PAI dan Muamalat |
![]() |
---|
Jangan Salah Pilih, Cek Akreditasi Kampus yang Akan Dituju. LLDikti Jateng Berniat Tutup 13 PTS |
![]() |
---|
Mahasiswa Unnes Protes, Nurdin Halid Bakal Diberi Gelar Doctor Honoris Causa, Ini Jawaban Rektorat |
![]() |
---|
Berbekal Baterai dan Sling Baja, Mahasiswa Unsoed Purwokerto Ciptakan Alat Deteksi Dini Longsor |
![]() |
---|
Begini Upaya Guru Olahraga Optimalkan Pembelajaran Daring di Temanggung |
![]() |
---|