HUT Ke 75 RI
Jembatan Kasri di Desa Balapulang Wetan Tegal Disulap Jadi Warna-warni, Ini Tujuan Remaja Setempat
Selain menambah keindahan, kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye membangun kesadaran masyarakat sekitar menjaga kebersihan lingkungan sungai.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SLAWI - Remaja di Kompleks Musala Al Istiqomah, Desa Balapulang Wetan, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, berinisiatif membuat gambar tiga dimensi di jalan umum desa, sekaligus mewarnai jembatan supaya lebih menarik.
Selain menambah keindahan, kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye membangun kesadaran masyarakat sekitar menjaga kebersihan lingkungan sungai lewat rutin membersihkan sekitar aliran air dan tak membuang sampah ke sungai.
Saat Tribunbanyumas.com mengunjungi lokasi, Minggu (16/8/2020), terlihat beberapa warga sedang melakukan kegiatan kerja bakti.
• Bendera Pusaka Tak Lagi Dikibarkan saat Upacara 17 Agustus di Istana Merdeka, Ini Alasannya
• UPDATE: Bertambah 2.081 Kasus Baru, Per 16 Agustus Ada 1.39.549 Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19
• Keran Wastafel di Area Publik di Kota Semarang Banyak Dicuri Orang, Ini Imbauan Disperkim
• Viral Video Siswa SMP di Solo Merundung Temannya di Alkid, Polisi Amankan Para Pelaku
Ada yang sedang membersihkan sampah di aliran sungai, ada yang sedang memasang pernak-pernik 17 Agustusan, ada juga yang membersihkan jalanan menggunakan selang air supaya gambar tiga dimensi yang sudah dibuat para remaja, terlihat jelas.
Satu di antara pegiat ide kreatif tersebut, Syahrizal Agit (22), mengatakan, sebelum mengeksekusi rencana tersebut, mereka telah mengantong izin warga.
Melihat tanggapan positif dari warga, mereka juga berencana menciptakan taman baca bagi warga sekitar, khususnya anak-anak.
Selama pengerjaan, Agit dibantu 15 temannya dan warga. "Bahkan, kami mendapatkan biaya untuk membeli cat, hiasan untuk dipasang di sekitar jembatan. Itu semua dari warga," jelas Agit di lokasi.
"Jadi, kami keliling dari rumah ke rumah dan alhamdulillah, warga sangat antusias dan mau membantu kami. Biaya yang kami peroleh kurang lebih Rp 2 jutaan. Meski sebenarnya masih ada yang kurang tapi harus kami cukup-cukupkan dan alhamdulillah sebagian sudah terealisasi," ujar Agit.
Agit menjelaskan, pengecatan dilakukan sejak awal Agustus 2020. Namun, kegiatan ini bukan semata-mata untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI.
• Siswa SMA Ini Dapat Penghargaan setelah Selamatkan Bendera Merah Putih yang Hanyut di Parit
• Artis Dina Lorenza Bakal Dampingi Gun Gun Gunawan Maju di Pilkada 2020 Kabupaten Bandung
• Jadi Relawan Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19, Driver Ojol: Ngantuk dan Nafsu Makan Meningkat
• Paus Beluga Terlihat Tersenyum saat Akan Dipindah ke Laut Lepas
"Sebelum kami mewarnai dan menggambar tiga dimensi di Jembatan Kasri ini, kami mencari dulu di Google sekiranya motif seperti apa yang cocok untuk diterapkan. Setelah itu, langsung dieksekusi remaja sini. Kurang lebih, kami membutuhkan waktu sekitar dua pekan untuk menyelesaikan semua, dari bagian jembatan, jalan, dan bawah dekat aliran sungai," jelasnya.
Ketika mendatangi lokasi, yang menjadi daya tarik bukan hanya warna-warni di jembatan dan jalannya saja.
Tapi juga papan-papan yang sengaja diberi tulisan-tulisan "nyeleneh" supaya semakin menarik.
Ketika ditanya dari mana ide tulisan tersebut muncul, Agit mengaku inspirasinya datang dari teman yang sedang patah hati atau galau.
"Kalau untuk tulisan-tulisan ini, jujur terinspirasi dari satu teman kami yang sedang merasa galau. Kami ingin menghibur, sekaligus ingin supaya teman kami sadar," ungkapnya.
Sementara itu, dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-75, warga Desa Balapulang Wetan tetap mengadakan kegiatan lomba seperti biasa. Namun, tetap menerapkan protokol kesehatan dan jumlah dibatasi.
Lomba yang diadakan misalnya lomba catur dan lomba layang-layang yang rencananya digelar Senin (17/8/2020). (dta)