Berita Banjarnegara
Sapi Milik Rudin Laku Rp 110 Juta, Berkah Peternak Jelang Hari Raya Iduladha di Banjarnegara
Sehari-hari Rudin, warga Desa Karangjambe, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara menghabiskan banyak waktunya di kandang untuk merawat sapi.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Musim kurban jadi berkah tersendiri bagi para peternak sapi di Kabupaten Banjarnegara.
Sehari-hari Rudin, warga Desa Karangjambe, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara menghabiskan banyak waktunya di kandang.
Puluhan sapi yang dipeliharanya sejak beberapa bulan lalu sudah cukup membuatnya sibuk.
• Santri Ponpes Jadi Pahlawan Masker di Era New Normal, Impian Gus Khayat Dimulai di Banjarnegara
• Tak Akan Layani Pembeli Tanpa Pakai Masker, Aturan Pedagang Pasar Hewan Purwonegoro Banjarnegara
• Pemohon Akad Nikah Mulai Meningkat di Batang, KUA: Tetap Ada Batasan yang Wajib Dipatuhi
• Guru dan Dosen Kini Dapat Jatah Cuti Tahunan, Dosen Unsoed Purwokerto: Kebijakan Sudah Diterapkan
Rudin harus dibantu tiga pekerja untuk merawat 50 sapi dari berbagai jenis.
Mulai yang berjenis Limousin, Pegon, hingga Simmental.
Jerami kering menggunung di salah satu sudut kandang hingga nyaris menyentuh atap.
Dia memang harus menyediakan pakan dalam jumlah banyak untuk menjamin kebutuhan gizi ternaknya.
Tentu tidak mudah merawat sapi sebanyak itu.
Selain modal besar, perlu kerja keras untuk membesarkan sapi-sapi yang didatangkan dari berbagai daerah itu.
Tetapi ia kini mulai merasakan hasil jerih payahnya itu.
Rudin akhir-akhir ini sibuk melayani pembelian hewan kurban.
Satu persatu sapinya laku terjual.
Maklum, menjelang Hari Raya Iduladha, sapi jadi komoditas yang diburu untuk dijadikan kurban.
Meski masih dalam suasana pandemi, nyatanya penjualannya tetap lancar.
Sapi-sapinya laris diborong masyarakat untuk kurban.
"Tidak begitu terpengaruh pandemi virus corona," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (29/7/2020).
Pundi-pundi Rupiah mengalir deras ke kantongnya.
Bagaimana tidak, ia berhasil menjual 55 ekor sapi ke masyarakat menjelang hari raya kurban.
Rata-rata perekor sapi ia jual seharga Rp 20 juta.
Dia merawat sebagian ternak itu semenjak 2 bulan sebelum hari raya kurban.
Rudin memang mengejar momentum hari raya kurban untuk penjualan ternaknya.
Karenanya, ia membeli bakalan sapi dua bulan menjelang hari raya agar tak terlalu lama merawat.
Hasilnya lebih menguntungkan.
Sapi yang kini terjual sekira Rp 20 juta, ia beli dua bulan lalu sekira Rp 16 juta.
"Yang beli Rp 12 juta sekarang terjual Rp 20 juta juga ada," katanya.
Di luar sapi berharga standar itu, Rudin juga menjual sapi spesial yang harganya cukup fantastis.
Dari tiga ekor sapi jenis Simmental miliknya, dua di antaranya bahkan telah laku terjual.
Dua ekor sapi dengan bobot masing-masing 970 kilogram, atau nyaris 1 ton laku dia jual Rp 110 juta.
Dengan harga segitu, tentu saja Rudin sudah untung.
Dia dahulu membeli sapi itu perekornya Rp 31 juta, sekira 8 bulan lalu.
Saat itu, sapi itu masih berbobot 640 kilogram.
Selama 8 bulan perawatan, bobot sapi bertambah menjadi 970 kilogram, atau 3 kuintal lebih.
Kini, masih tersisa seekor sapi jenis Simental di kandangnya yang belum laku terjual.
Sapi berbobot 950 kilogram itu sebenarnya sudah ada yang menawar dengan harga tinggi.
Warga Tanjung Priok Jakarta sudah menawar sapinya dengan harga Rp 50 juta.
Sayangnya ia tak mengiyakan tawaran itu.
Rudin akan melepas sapinya jika ada yang mau membayar Rp 60 juta.
"Sudah pernah ditawar Rp 50 juta," katanya. (Khoirul Muzakki)
• Big Sale Iduladha, PT KAI Beri Potongan Harga Tiket Hingga 25 Persen
• Warga Kembali Geruduk Balai Desa Pejogol, Sebulan HR Belum Undur Diri, Perselingkuhan di Banyumas
• Kisah Aisyah Lumpuh Sejak Usia 4 Bulan, Hanya Berbaring di Kamar, Kulitnya Juga Mulai Mengelupas
• Wali Kota Tegal: Sekolah Madrasah Harus Sudah Ada Tiga Tingkatan di Tiap Kelurahan