Teror Virus Corona

Angka Kematian Akibat Covid-19 Naik Signifikan di Jateng, Ganjar Sebut Data Belum Diperbarui

Pada data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Rabu (22/7/2020), angka kematian karena Covid-19 di Jawa Tengah mencapai 70 orang.

Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo klarifikasi atas informasi peningkatan signifikan angka positif dan kematian akibat Covid-19.

Pada data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Rabu (22/7/2020), angka kematian karena Covid-19 di Jawa Tengah mencapai 70 orang dalam sehari.

Hal itu membuat angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia tembus 139 kasus pada tanggal tersebut.

Ignasius Jonan Jadi Komisaris Independent Unilever Indonesia, Berlaku Efektif Mulai Hari Ini

Bapak Anak Meninggal, Satu Keluarga Terkonfirmasi Positif Corona di Bogor

Wisata Karaoke Bandungan Semarang Sudah Dibuka Lagi

Mengenang Masa Kejayaan Pabrik Tembakau di Purbalingga, Upah Karyawan GMIT Lebihi Gaji PNS

Ganjar mengatakan, pihaknya setelah dilakukan pengecekan ternyata dan penelusuran data, ternyata terjadi ketertundaan penyampaian data.

Itu saat dilakukan perbaruan data dari pihaknya kepada Pemerintah Pusat.

Menurutnya, data yang diberikan oleh daerah-daerah terjadi penundaan yang cukup banyak.

Sehingga ketika saat diperbarui, data tersebut diperbarui secara bersamaan.

"Setelah kami cek tidak ada angka kematian yang sangat mengerikan itu."

"Dicek data-data dari corona.jatengprov.go.id lebih banyak dibandingkan pada data dari pusat."

"Hal itu karena belum diperbarui, tinggal menunggu waktunya saja diupdate," katanya kepada Tribunbanyumas.com, di Puri Gedeh Semarang, Jumat (24/7/2020).

Selain itu, di Jawa Tengah terdapat perbedaan cara dalam memasukan data.

Menurutnya, ada dalam pencatatan menggunakan data KTP.

Namun ada juga yang menggunakan data domisili.

Sehingga hal itu membuat terjadinya data ganda.

"Jadi permasalahan utamanya yakni rilis yang dibuat belum terupdate dan terjadi antrian data."

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved