Berita Regional

Analisa Kak Seto Kenapa Ayah Tega Seret dan Pukuli Anak Kandungnya

Kasus penganiayaan ayah kepada anak kandungnya mendapat sorotan dari, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi.

Editor: Rival Almanaf
Shutterstock
Ilustrasi Penganiayaan 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Kasus penganiayaan ayah kepada anak kandungnya mendapat sorotan dari, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi.

Pria yang akrab disapa Kak Seto itu berpendapat situasi pandemi Covid-19 diperkirakan jadi pemicu terjadinya tindak kekerasan tersebut.

Menurutnya di tengah ketidakpastian ekonomi dan jaminan kesehatan, orang tua dipusingkan dengan banyak hal.

Meningginya tingkat frustasi pun menimbulkan sikap emosional yang akhirnya dilampiaskan kepada anak sendiri.

Hasil Liga Italia: Juventus Gagal Pastikan Gelar Juara di Pekan 35

Jadwal Acara TV Hari Ini Jumat 24 Juli 2020 di Trans TV, Trans 7, MNC, RCTI, SCTV, dan Lainnya

Penderita TBC di Jateng 23.000 Orang Lebih, Yulianto: Tertinggi di Kabupaten Tegal

Empat Pejabat Polres Purbalingga Diganti, Ini Pesan AKBP Syafii Maulla

"Intinya adalah bahwa inilah bayangan yang terjadi di pandemi Covid-19 ini."

"Orangtua stres sebagai permasalahan ekonomi dan sebagainya akhirnya sasaran paling empuk adalah anak-anak," kata kak Seto saat dihubungi di Jakarta, Kamis (23/7/2020).

Maka dari itu, penting bagi setiap warga saling mengawasi tetangga guna mencegah adanya tindak kekerasan terhadap anak.

Tetangga dianggap menjadi tangan terdekat yang dapat menolong korban kekerasan dalam keluarga.

"Yang artinya pentingnya pemberdayaan warga ibaratnya untuk melindungi anak butuh warga sekampung," ucap dia.

Dia berharap pemerintah mulai serius menerapkan satuan khusus pelayanan pengaduan anak di tingkat RT untuk mengatasi hal-hal seperti ini.

Terutama di tengah pandemi Covid-19.

Sebelumnya, seorang seorang ayah bernama Abdul Mihrab (40) tega menganiaya anak kandungnya yang berinisial RPP (12).

Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Arie Ardian pun menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.

Arie menjelaskan, korban awalnya disuruh ibu tirinya untuk menjemur pakaian di sekitar rumah di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Rabu kemarin.

"Namun tempat jemuran penuh. Disarankan oleh tantenya digantung di hanger," kata Arie.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved