Berita Regional

Kisah Petani Rela Jual Kambing Demi Beli Ponsel untuk Anak Belajar Daring

Pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 cukup memberatkan bagi sebagian orang tua siswa.

Editor: Rival Almanaf
Kompas.com
Karlik (41), saat menemani anaknya mengikuti pembelajaran daring di salah satu rumah yang menyediakan akses internet melalui WiFi, di Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (22/72020).(KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ) 

Sebab, akses telekomunikasi dan internet sangat terbatas di Desa Marmoyo.

"Di desa ini kan tidak ada sinyal, kalau mau belajar online ya harus ke sini."

"Kalau di rumah (ponselnya) enggak bisa dipakai," ujar Karlik.

Dia berharap, pemerintah segera memberikan izin untuk pelaksanaan belajar mengajar dengan metode tatap muka di sekolah.

"Harapan kami agar sekolah kembali masuk. Kalau belajar online terus ya susah. Di sini sinyalnya juga enggak ada," kata Karlik.

Pembelajaran daring adalah metode belajar yang menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System (LMS).

Sekretaris Desa Marmoyo Sumandi menilai, metode pembelajaran itu kurang efektif dilakukan di desanya.

Dia mengungkapkan, keberadaan jaringan internet masih langkah di desa yang dihuni 1.100 jiwa penduduk ini.

Desa yang berada di wilayah perbukitan kapur itu hanya ada 12 titik yang terjangkau akses internet.

Lokasi akses jaringan internet, antara lain ada di Kantor Desa Marmoyo, SDN Marmoyo, serta 10 rumah penduduk, dengan transmisi utama ada di kantor desa.

Drama Delapan Gol Liverpool vs Chelsea Warnai Penyerahan Trofi Liga Inggris

Tanggapan Ganjar Pranowo Ketika Elektabilitasnya Lebih Unggul dari Prabowo dan Anies

Jadwal Acara TV Hari Ini Kamis 23 Juli 2020 di TransTV, Trans7, GTV, SCTV, Indosiar, dan ANTV

Harus Jadi Warga Bandung Dulu, Syarat Menjadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari China

"Kendala utama untuk pembelajaran daring di Desa Marmoyo, soal jaringan."

"Di sini jaringan internet hanya bisa lewat WiFi. Seluler tidak bisa," kata Sumandi, saat ditemui di rumahnya.

Sumandi menyebut, sebelum pembelajaran daring diterapkan, masih sedikit warga desa yang memiliki ponsel.

"Ramainya handphone ya baru-baru ini, sejak ada Covid-19. Itu karena sekolah menerapkan belajar secara daring," ujar dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demi Anak Bisa Belajar Online, Petani Ini Terpaksa Jual Kambing untuk Beli Ponsel", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved