Berita Salatiga

Kisah Kiki ODGJ Salatiga, 7 Tahun Kaki Diikat di Ranjang hingga Kini Dibebaskan untuk Dirawat di RS

Kisah Kiki OGJ Salatiga, Kaki Diikat di Ranjang hingga Kini Dibebaskan untuk Dirawat di RS

Istimewa
Penderita gangguan jiwa asal Salatiga, Kiki saat dijemput relawan untuk dibawa ke RSJ Prof Dr Soerojo Magelang. Sebelumnya, selama 7 tahun, kaki Kiki diikat dan ditautkan ke ranjang kamar rumahnya. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SALATIGA - Kisah muram keluarga miskin yang memiliki anak penderita gangguan jiwa di Salatiga.

Kaki orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) itu diikat di ranjang kamar rumah hingga 7 tahun lamanya.

Setelah sekitar tujuh tahun terkurung di rumah, asa Yehezkiel Eka Putra untuk mendapat kesembuhan mulai terwujud.

Kisah Keluarga Penderita Gangguan Jiwa di Salatiga, Ibunya Sakit Sehingga Kiki Dipasung di Kamar

Pasien Covid-19 Bisa Klaim Biaya Perawatan, Sesuai Aturan Baru Kemenkes, Begini Caranya

Perputaran Uang Besar, Jubir Presiden Yakin Pilkada 2020 Jadi Peluang Pulihkan Ekonomi Nasional

Modal Struk ATM dan Data di Website KPU, Komplotan Ini Kuras Uang Ratusan Juta di Bank Daerah

Pada Rabu (22/7/2020), bocah 15 tahun tersebut dijemput relawan untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr Soerojo Magelang, Jawa Tengah.

Kiki, panggilan Yehezkiel Eka Putra, selama kurang lebih tujuh tahun hanya berada di dalam kamarnya.

Kedua kakinya terikat kain yang ditautkan di ranjang.

Menurut Heru Tri Suseno, paman Kiki, langkah itu terpaksa dilakukan karena Kiki seringkali bertingkah membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

"Kalau tidak ditali, dia keluar rumah dan lari tanpa menghiraukan keadaan sekitar."

"Selain itu juga makan segala benda yang dipegang, kadang juga memegang stop kontak listrik sehingga bisa nyetrum," kata Heru saat ditemui di rumahnya Dusun Nobokulon RT 2/RW 10 Kelurahan Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Kamis (23/7/2020).

Heru mengatakan, tali tersebut dilepas saat Kiki mandi dan tidur.

"Keluarga terpaksa melakukan itu. Karena waktu dilepas, ibunya yang bernama Jumirah sering terluka karena ditarik-tarik, baju sampai sobek."

"Apalagi ibunya juga menderita polio sehingga tubuh bagian kanan tidak berfungsi sempurna," paparnya.

Karena kondisinya tersebut, Jumirah saat ini dirawat di Yayasan Terang Bangsa.

Sementara Ketua RT 2/RW 10 Nobokulon Listyanto mengatakan keluarga Jumirah termasuk yang didata untuk menerima bantuan dari program pemerintah.

"Rumah yang ditempati itu juga mendapat bantuan dua kali, sehingga saat ini sudah layak huni. Lantainya bahkan sudah keramik," terangnya.

Terpisah Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengungkapkan telah menerima laporan terkait kondisi Kiki.

"Petugas dari Puskesmas Cebongan juga beberapa kali melakukan pemeriksaan kunjungan, namun sejak pandemi Covid ini kunjungan dihentikan," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved