Banjir di Sulsel
Kemensos Terjunkan Layanan Dukungan Psiokososial (LDP) Untuk Korban Banjir di Luwu Utara
Pemerintah melalui Kementerian Sosial memastikan seluruh kebutuhan masyarakat terdampak banjir bandang di Masamba kabupaten Luwu Utara terpenuhi.
Indah mengaku fokus membuka akses jalan yang masih terisolir terutama pada akses jalan Nasional.
Menurutnya, hal itu penting dilakukan karena jalan tersebut menjadi jalur pendistribusian logistik bagi warga terdampak banjir.
• Positivity Rate Covid-19 Banyumas Lebih Rendah Dibanding Standar WHO
• Tahun Depan, Kali Siwatu Jadi Wisata Baru di Kota Tegal
• Pemkot Siapkan Dua Tempat Relokasi Pedagang Jalan Pancasila dan Alun-alun Kota Tegal
• Barang Bukti 29 Perkara Dimusnahkan, Kajari Banjarnegara: Semua Sudah Berkekuatan Hukum Tetap
"Mengingat inikan urat nadi lalu-lintas dan perekonomian, terutama untuk mendistribusikan logistik pada beberapa wilayah pengungsian di Kabupaten Luwu Utara," kata Indah.
Sejauh ini, kata Indah, bantuan bagi warga terisolir dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua.
"Misalnya di daerah pegunungan, di Kota Masamba mengingat memang aksesnya terputus. Jadi baik jembatan gantung dan jembatan betonnya terputus jadi kami cari jalan pegunungan," sebutnya.
BPBD Luwu Utara melansir data jumlah penduduk yang mengungsi ke sejumlah wilayah yang masih aman dari terjangan banjir bandang sungai Masamba. Jumlah pengungsi hingga saat ini sudah mencapai 14.483 jiwa. Jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Masamba yakni 7.748 jiwa, disusul Baebunta 5.808 jiwa, kemudian Sabbang 927 jiwa.(*)