Berita Viral
Duduk Perkara Bantuan Kinem di Boyolali, Dibelikan Sapi hingga Suami Mengaku Tak Terima Uang
Duduk Perkara Bantuan untuk Kinem si penderita kanker di Boyolali, Dibelikan Sapi hingga Suami Mengaku Tak Terima Uang
Pihaknya bahkan memberikan bantuan dengan mengantar Kinem ke rumah sakit daerah di Boyolali.
"Kami antarkan (mbak Kinem) di sana dicek seluruh kondisinya, baik di laboratorium, fisiknya dan di Boyolali tidak memungkinkan."
"Sehingga dirujuk ke rumah sakit di Solo," tandasnya.
Menurut dia, Kinem sempat diperiksa terkait dengan kondisi penyakitnya di rumah sakit tersebut.
Setelah itu, Kinem kembali diantar pulang untuk menunggu jadwal operasi.
"Kita antar juga ke Solo. Bahkan kondisi Mbak Kinem drop."
"Sehingga dari keluarga, suami Mbak Kinem untuk pulang paksa menolak tindakan operasi," ujarnya.
Saat ini, pihaknya mengaku hanya bisa memantau kondisi kesehatan Kinem.
"Karena ini sudah di luar batas wewenang kita, ya kita memantau secara fisik saja."
"Untuk dalam pengobatan penyembuhan dengan kondisi seperti ini tidak mungkin buat kami."
"Sepertinya kesimpulan yang terakhir dari rumah sakot di Solo tidak berani angkat penyakitnya. Karena sudah berisiko," ucapnya.
Kaur Kesra Perangkat Desa Gunungsari, Wonosamudro Trijatmiko mengatakan, selama ini keluarga Nursam sudah terdaftar dalam penerima bantuan dari pemerintah.
Di antaaranya bantuan berupa PKH, non tunai, KIS dan KIP.
"Bantuan sosial ada. Sudah banyak. Seperti bantuan PKH, non tunai ada, KIS dan KIP ada. Secara keseluruhan sudah diperhatikan," kata dia.
Dia mengaku prihatin dengan pernyataan yang disampaikan Nursam di media yang mengatakan hanya menerima kertas bantuan dan bantuan tidak terima.
"Tadi sudah ditanyakan sendiri ternyata Bapak Nursam sudah menerimanya (bantuan)."
"Bahkan bikin beli sapi, motor dan yang lainnya."
"Ternyata kemarin itu sangat disayangkan apa yang disampaikan itu bisa menimbulkan fitnah."
"Sudah banyak bantuan yang diberikan berwujud sembako, uang," kata Trijatmiko.
Mengaku tak menerima bantuan secara utuh
Sebelumnya diberitakan, nasib penderita kanker di Boyolali semakin tragis saat puluhan juta bantuan yang diterimanya hanya sebagian kecil yang cair.
Sebagai penderita kanker dia sering diminta berfoto sembari memegang kertas bertulis nominal bantuan.