Berita Viral

Duduk Perkara Bantuan Kinem di Boyolali, Dibelikan Sapi hingga Suami Mengaku Tak Terima Uang

Duduk Perkara Bantuan untuk Kinem si penderita kanker di Boyolali, Dibelikan Sapi hingga Suami Mengaku Tak Terima Uang

KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
Nursam, suami Kinem (kanan, baju cokelat) bersama petugas kesehatan Puskesmas dan perangkat Desa Gunungsari, Wonosamudro, Boyolali, Jateng, Sabtu (18/7/2020). Nursam meminta maaf atas pernyataannya, ia mengaku sebenarnya telah menerima banyak bantuan, dan telah habis untuk membeli sapi, sepeda motor, dan keperluan lainnya. 

Di sisi lain, istri Nursam juga menderita kanker sejak 2009 dan membutuhkan biaya pengobatan yang tidak sedikit.

Akibat penyakit itu, lidah Kinem terjulur keluar, gigi rontok, dan terdapat benjolan besar yang menggantung di bawah mulut.

Nursam mengaku, sudah berulangkali mengupayakan kesembuhan istrinya tersebut.

Terakhir, kata dia, sekitar dua tahun lalu Kinem dirawat selama 14 hari di RS Moewardi Solo.

Namun selama itu, tidak ada tindakan medis yang diambil.

"Hanya tiduran di kamar, tidak jadi dioperasi karena kondisi drop," ungkapnya.

Sudah lama

Petugas Puskesmas Wonosamudro sekaligus perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Sujatmoko mengatakan, sebenarnya kasus ini sudah lama dan beberapa kali viral di media sosial.

"Pertama saya menemukan kasus Mbak Kinem itu sekitar tahun 2009."

"Itu Mbak Kinem dalam keadaan hamil. Dengan kondisi ini kami dan teman-teman berusaha support dan ada sedikit bantuan waktu berupa susu."

"Dari teman-teman donasi kumpulkan untuk beli sembako," terang dia.

Kemudian pada tahun 2019, ungkap Sujatmoko, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah turun secara langsung untuk mengetahui kondisi sebenarnya yang dialami Kinem.

Karena saat itu yang menderita kanker mengandung anak ketiga.

Bahkan, pihaknya sudah menyarankan agar Kinem melakukan sterilisasi mengingat kondisinya yang menderita kanker.

"Dari waktu itu Mbak Kinem hamil anak ketiga kayaknya, kami menyarankan untuk steril saja melihat kondisi Mbak Kinem seperti itu."

"Dia kita antar ke rumah sakit untuk bisa bersalin, tapi beliaunya menolak yang di Salatiga," ungkapnya.

"Kemudian viral lagi. Dari Dinas Provinsi minta kita sebenarnya susah dibantu apa saja dari kita gitu."

"Kita sudah memberikan jaminan anak untuk sekolah, KIP, KIS. Usaha dari desa juga membantu sehingga sudah dapat fasilitas dari BPJS juga," kata dia.

Terkait sakitnya itu, terangnya, Kinem sanggup untuk dioperasi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved