Berita Tegal

Kisah Fitri, Ibu Muda Cantik Juragan Ternak Sapi di Tegal, Blusukan ke Pasar Hewan Dikira SPG Rokok

Kisah Fitri, Ibu Muda Cantik Juragan Ternak Sapi di Tegal, Blusukan ke Pasar Hewan Dikira SPG Rokok

TribunBanyumas.com/Desta Leila Kartika
Elfa Safitri alias Fitri, juragan ternak sapi 'Mekar Jaya Mas', di Desa Karangjati, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, sedang memberikan pakan untuk ternak sapi miliknya. 

Seorang wanita muda nan cantik di Kabupaten Tegal, Fitri, berhasil menjadi juragan ternak sapi. Kini ada puluhan sapi di kandang miliknya. Suka-duka dialaminya selama merintis usaha ternak sapi. Bahkan, saat blusukan ke pasar hewan untuk jual-beli sapi, ia sempat dikira SPG rokok. Seperti apa kisahnya?

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Adalah Elfa Safitri (24) yang menekuni dunia ternak sejak lulus SMP hingga kini. Dus, dia bukan  peternak dadakan saat menjelang Lebaran Haji atau Iduladha saja.

Tak hanya seekor - dua ekor sapi saja yang ia pelihara, pemilik ternak sapi Mekar Jaya Mas di Desa Karangjati, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal ini punya pluhan sapi di kandangnya.

Usaha yang ditekuni sejak tahun 2010 ini sudah memiliki banyak pelanggan atau pembeli sapi-sapinya. Tidak hanya di Kabupaten Tegal saja, tapi juga merambah ke daerah tetangga seperti Brebes dan Pemalang.

Sebagai perempuan, Fitri sudah biasa melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan sapi ternaknya.

11 Nakes dan 2 Anggota Satpol PP Banyumas Positif Covid-19, Ketahuan dari Hasil Tes Swab Massal

Budreg Habiskan Rp150 Juta untuk Pasang Togel, Judi Toto Gelap Tak Ada Matinya, Justru Kian Marak

Ganjar Pranowo Tegur Bupati Brebes, Gara-gara Gowes di Tonjong: Saya Lihat Videonya, Itu Bahaya

Cucu Gantung Diri di Tembalang Semarang, Kakek Ikut Meninggal Dunia

Dicertaitakan, dulu di awal usaha, keluarga Fitri ternak kambing. Namun dirasa kurang mentuntungkan.

Menurut keyakinan Ftri, karena "weton" dirinya adalah hari Sabtu maka dia cocoknya ternak sapi.

Wahyudi ayahnya Fitri percaya kepada perkataan Fitri yang mengusulkan agar ternak kambing diganti jadi sapi supaya menguntungkan.

Semua kambing dijual kemudina beli 3 ekor sapi saat itu.

Lambat laun, apa yang dikatakan Fitri semasa kecil ternyata benar. Karena bisnis sapi yang sampai saat ini dikelola oleh dia dan sang ayah berkembang pesat.

"Saya saat kecil sering dicemooh teman-teman. Mereka tidak mau berteman dengan saya karena ayah saya berprofesi sebagai tukang becak dan ternak kambing."

"Akhirnya saya bilang ke ayah supaya mengganti kambing jadi sapi," terang Fitri sambil memberi makan sapi-sapinya.

Dari awalnya 3 ekor sapi kemudian berkembang jadi 7 dan 10 ekor. Sekarang sudah ratusan ekor sapi dari berbagai jenis.

Semua sapi ternaknya adalah jantan. Fitri fokus ke penggemukan sapi. Saat ini dia dibantu 3 karyawan, termasuk sang ayah.

Ibu satu anak ini wanita tangguh. Karena sejak pertama kali sang ayah menyerahkan usaha ternak sapi ke Fitri.

Semua dilakukan sendiri. Mulai dari pengelolaan ternak sapi, keuangan, membersihkan, mencari rumput untuk pakan sapi, termasuk belanja atau beli sapi.

Bahkan dia pernah sampai ke Tuban untuk kulakan sapi. Semua dilakukan sendiri.

Waktu dia baru saja lulus SMP, dan belum punya SIM, pernah kemudikan truk sampai Jawa Timur untuk kulakan sapi.

"Awalnya saya diajari bagaimana cara membeli sapi di pasar. Setelah itu sudah saya dilepas oleh ayah untuk mengurus sendiri."

"Saya awal memulai mengurus ternak sapi sejak usia 15 tahun setelah lulus SMP sampai sekarang," tuturnya.

Sekali kulakan sapi dia bisa bawa truknya angkut 12 ekor sapi. Jika ada sapi agak besar cuma muat 10 ekor dia angkut pakai truknya.

Semua dikerjakan sendiri tanpa kernet. Dia bercerita, saat awal ke pasar sapi di daerah Jatim, dia sempat dikira sebagai SPG rokok karena melihat penampilannya yang tidak seperti peternak sapi.

Apalagi dia perempuan di pasar sapi saat itu. Dianggap SPG rokok dia tak marah, dibalas dengan senyuman. Sebagai peternak sapi dan harus supel keluar masuk pasar sapi.

Dulu sebelum pandemi corona, dia bisa ternak 100 lebih ekor sapi. Tapi kini sedang pandemi penjualan menurun. Banyak pasar hewan tutup sementara dan pembatasan kegiatan.

Maka dia hanya "ngopeni" 50an ekor sapi jantan aneka jenis. Kandangnya di depan rumah dan di belakang rumah.

Fitri juga hadirkan dokter hewan secara rutin untuk periksa dan jaga kesehatan ternaknya.

"Selain ternak sapi sekarang ada juga usaha tambang pasir di Purbalingga. Sudah saya mulai sejak 2017 hingga kini."

"Memang cukup ekstrem bisnis yang saya geluti. Tapi dilakukan dengan senang hati dan lancar hingga sekarang," beber perempuan yang suka hidup mandiri ini. (Desta Leila Kartika)

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Gus Kamil Meninggal Dunia, Putra Ketiga Almarhum Mbah Moen

Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?

Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini

Bikin Sendiri Cairan Disinfektan dari Pemutih Pakaian atau Pembersih Lantai. Yuk, Simak Caranya

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved