Berita Kendal

Pasien Positif Covid-19 Tembus 66 Orang, Dinkes Kendal Waspadai Penularan Transmisi Lokal

Jumlah pasien positif covid-19 di Kabupaten Kendal mengalami kenaikan pesat.

Penulis: Saiful Masum | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
Foto Ilustrasi: Tim Satgas Gugus Cepat Penanganan Covid-19 Kabupaten Kendal melakukan screening para pengendara yang melintas di wilayah perbatasan, Kamis (26/3/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Jumlah pasien positif covid-19 di Kabupaten Kendal mengalami kenaikan pesat.

Dari jumlah 49 kasus dari klaster pasar tradisional, kini naik 17 kasus menjadi 66 pasien.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal berharap masyarakat bisa lebih waspada terhadap penularan Covid-19.

Hal tersebut mengingat penularannya kini menjadi transmisi lokal baik dalam satu rumah, tetangga maupun desa.

Kepala Dinkes Kendal, Ferinando Rad Bonay, mengatakan peningkatan jumlah pasien positif covid-19 terakhir didominasi adanya transmisi lokal.

Meski begitu, pihaknya masih tetap waspada pada kemungkinan penularan dari daerah lain.

Harga Daging Ayam Potong di Pasar Manis Purwokerto Capai Rp 40 Ribu per Kg

Jadwal Acara TV Hari Ini Jumat 3 Juli 2020: Trans TV, Trans 7, SCTV, RCTI, Net TV, dan GTV

Amien Rais dkk Gugat UU Penanganan Covid-19 ke MK: Kewenangan Presiden Berpotensi Absolut

Oknum Polisi dan PNS Dinas Perhubungan Kerja Sama Edarkan Sabu, Digrebek di Kamar Hotel

Ia menjelaskan, sebelumnya peningkatan pasien positif corona di Kendal meningkat drastis melalui klaster pasar tradisional Pasar Mangkang Kota Semarang pertengahan Juni lalu.

Peningkatan tersebut diikuti beberapa pasien dari klaster yang sama pada 3 pasar tradisional di Kendal.

Jumlah pasien positif pun melonjak drastis di angka 66 orang setelah Pemerintah Kabupaten Kendal menutup sementara 3 pasar.

Terlebih setelah Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melakukan tracing terhadap warga yang disinyalir kontak langsung dengan pasien.

"Rata-rata mereka yang positif pernah melakukan kontak langsung dengan penderita."

"Baik dari keluarga maupun tetangga."

"Setelah dilakukan kontak tracing atau penelusuran terhadap orang sekitar penderita, kemudian diakukan tes swab, hasilnya positif," terangnya di Kendal, Jumat (3/7/2020).

Kata Ferinando, seperti halnya pasien covid-19 di Plantaran, penderita di Kaliwungu Selatan juga menularkan ke anggota keluarganya dan tetangga.

Begitu juga yang terjadi di Kecamatan Kaliwungu, Brangsong, maupun Kangkung.

Dinas Kesehatan pun mengimbau agar masyarakat Kendal lebih waspada serta mematuhi kebutuhan pencegahan seperti pakai masker dan cuci tangan.

Hal tersebut ditegaskan guna menekan laju perkembangan pasien positif lantaran bahaya virus covid-19 sudah menyebar di penjuru Kendal.

"Jadi jaga jarak, memakai masker dan hindari jabat tangan sangat diperlukan dan itu butuh kesadaran semua masyarakat agar pasien Covid-19 ini tidak terus bertambah," tegasnya.

Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Kendal, Kecamatan Kaliwungu menjadi daerah dengan kasus positif terbanyak 11 orang.

Untuk Kecamatan Brangsong 8 orang, Kaliwungu Selatan 7 orang, Kecamatan Kangkung dan Kota Kendal masing-masing 4 orang.

Selebihnya tersebar di beberapa kecamatan lain dengan jumlah kasus berkisar 1 orang hingga 3 orang.

Dari total 66 pasien positif covid-19 terdata, 44 orang di antaranya masih dalam perawatan, 3 orang dinyatakan meninggal dan sisanya berhasil disembuhkan.

"Karena yang perlu diwaspadai tidak hanya mereka yang positif. Bahkan yang berstatus PDP atau ODP kini segera kami tangani. Karena ada satu kasus ODP meninggal. Setelah hasil swabnya keluar, ternyata positif Covid-19. Kami juga dapat bantuan tim dari Pemerintah Provinsi Jateng guna menggencarkan kontak tracing," tuturnya.

Guna mempercepat penanganan covid-19, Pemerintah Kabupaten Kendal tengah memesan alat Polymerase Chain Reaction (PCR) guna mendeteksi kasus positif covid-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal, Moh Toha, PCR sendiri saat ini telah dilakukan pemesanan oleh Dinkes Kendal dan direncanakan datang pekan depan. 

Ini 5 Fitur Baru WhatsApp, Apa Saja? Simak Rincian Berikut Ini

Per Vaksin Covid-19 Seharga Rp75.000, Butuh 26,4 Triliun Rupiah Produksi Massal Antivirus Corona

Duel Adu Kesaktian Berujung Maut, Satu Tewas Tertusuk, Berawal dari Cekcok di Warung Kopi

Eks Pemain Asing Persipura Jayapura Dikira Anggota OPM, Sempat Terlibat Adu Fisik dengan Polisi

Kata Toha, alat tersebut akan dimaksimalkan untuk mengetes warga Kendal yang disinyalir melakukan kontak langsung dengan pasien positif covid-19

"PCR atau alat tes swab ini nantinya bisa untuk ruangan khusus atau dalam paket kendaraan. Para petugas dapat mengetes warga langsung di suatu klaster atau daerah yang rawan penularan. Jadi yang kontak langsung dengan pasien langsung dites swab, tidak lagi rapid test," jelasnya 

Ia berharap, dengan datangnya alat tersebut dapat membantu tim gugus untuk melakukan tracing menyeluruh guna menekan pertumbuhan kasus pasien positif corona di Kabupaten Kendal agar dari zona merah.

"Jadi nanti pennaganan bisa lebih cepat, penularan juga bisa diminimalisir karena bisa diidentifikasi lebih dini," harapnya. (Sam)
 

 
 

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved