Teror Virus Corona

WNA Pekerja Pabrik Tas di Grobogan Terinfeksi Virus Corona, Imigrasi: Ketiganya Asal Filipina

Ketiganya WNA asal Filipina itu bekerja di sebuah perusahaan produksi tas dan dinyatakan positif Covid-19 pada beberapa waktu lalu di Grobogan.

Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: deni setiawan
FREEPIK.COM
ILUSTRASI Petugas kesehatan memeriksa sampel dari rapid test seorang pasien. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Tiga warga negara asing (WNA) dinyatakan positif Covid-19 di Kabupaten Grobogan.

Ketiganya itu bekerja di sebuah perusahaan produksi tas dan dinyatakan positif Covid-19 pada beberapa waktu lalu.

Saat ini mereka masih dalam penanganan dari pihak kesehatan setempat.

Kisah Sedih Irfangi Meninggal di Dekapan Ayahnya, Sesaat Setelah Tersambar Petir di Banjarnegara

Kisah Pasutri Pasien Covid-19 di Banjarnegara, NT Ngotot Minta Diisolasi Lagi Demi Temani Istri

Menengok Kisah Toko Sepeda Tertua di Kota Tegal, Sudah Empat Generasi Sejak 1920

Pemuda Kober Ciptakan Mobil Listrik, Proposal Sempat Dicuekin Pemkab Banyumas, Begini Kisahnya

Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Semarang, Doni Alfisyahrin mengatakan, ketiga itu merupakan berasal dari Filipina dan memang sedang bekerja di pabrik tersebut.

"Ada tiga WNA pada wilayah kerja Kantor Imigrasi TPI Semarang, yakni di Kabupaten Grobogan," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (24/6/2020).

Dia menambahkan, setelah mendapatkan laporan tersebut pihaknya langsung melakukan tindaklanjut berupa pendataan dan pengawasan.

Sementara WNA tersebut telah mendapatkan perawatan dari pihak kesehatan.

"Dinyatakan positif Covid-19. Bukan dugaan lagi," tandasnya.

Sementara itu, pihak Kantor Imigrasi Semarang terus melakukan pengawasan terhadap ribuan warga asing yang menetap di Semarang maupun di wilayah lainnya.

Seperti di Kabupaten Demak, Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Grobogan.

Di Kota Semarang saja saat ini ada sekira 2.300 orang.

"Tidak semuanya WNA di sini untuk bekerja."

"Ada juga karena disponsori oleh Pemerintah Pusat, pemerintah daerah."

"Lalu sekolah, hingga menetap karena telah berkeluarga atau ada keluarga," pungkasnya. (Dhian Adi Putranto)

74 Persen Warga Purbalingga Belum Lakukan Sensus Penduduk, BPS Bakal Minta Bantuan Ketua RT

Pelapor Kini Tambah Tiga Orang, Pegawai BMT Insan Mandiri yang Gelapkan Dana Nasabah di Banyumas

Ini Syarat Wajib Tempat Wisata Bisa Dibuka Lagi di Banyumas

Pesta Pernikahan Berujung Duka di Semarang, Dinkes: Sudah Ada 10 Positif Covid-19

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved