Berita Nasional
Pakar Digital Forensik Yakin Database Anggota Polri Telah Dibobol: Minimal di Dua Polda
Pakar Digital Forensik Yakin Database Anggota Polri Telah Dibobol: Minimal di Dua Polda
"Kalau menurut saya, dari analisa tersebut, confirm pelaku bisa akses SIPP Polri minimal dua Polda, yaitu Sumsel dan Kalbar."
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Akun Twitter @secgron mengunggah informasi dugaan adanya pembobolan data personel Polri, yang dilakukan oleh seseorang, untuk digunakan tidak sebagaimana mestinya.
Mabes Polri pun bereaksi, membantah bahwa data sistem informasi personel Polri ( SIPP) telah diretas alias dibobol orang tak bertanggungjawab.
Namun, pakar digital forensik Ruby Alamsyah meyakini bahwasanya memang database anggota Polri telah diretas.
"Kalau menurut saya, dari analisa tersebut, confirm pelaku bisa akses SIPP Polri minimal dua Polda, yaitu Sumsel dan Kalbar," ujar Ruby ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (18/7/2020).
• Data Personel Kepolisian Diduga Diretas, Polri: Hoaks, Tak Ada Pembobolan Data SIPP
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini
• Celeng Aneh Milik Warga Banyumas Viral, Suka Makan Nasi Hangat Roti dan Kopi, Kaki Berjari Panjang
• Ikut Unggah Guyon Gus Dur Tiga Polisi Jujur di Twitter, Anita Wahid: Aku Bakal Diperiksa Nggak?
Keyakinan itu didasarkan pada informasi yang diunggah pengguna Twitter bernama @secgron.
Akun itu membagikan tangkapan layar unggahan akun dengan nama hojatking di sebuah forum yang mengaku memiliki akses terhadap database anggota Polri.
Pada unggahan yang sama, akun @secgron juga mengunggah tangkapan layar data pribadi seorang polisi.
Polri membantah dan beralasan tampilan layar data anggota yang diunggah berbeda dengan sistem yang digunakan saat ini sehingga disebut sebagai hoaks.
Menurut Ruby, hal itu menjadi hak Polri untuk membantah tangkapan layar yang beredar tersebut.
Namun, setelah muncul bantahan Polri dan adanya tantangan dari anggota lain di forum yang sama, akun hojatking yang diduga meretas database Polri mengunggah dua video.
Video yang diunggah disebut sebagai proof of concept.
Dari video itulah Ruby meyakini bahwa Sistem Informasi Personel Polri ( SIPP), setidaknya pada dua Polda, telah diretas.
Ruby menambahkan, SIPP setiap Polda memiliki server masing-masing sehingga tidak terpusat di Mabes Polri.