Berita Pendidikan
Ganjar Cium Modus Palsukan KK di PPDB Online, Banyak Juga Orangtua Titip Anak Masuk Sekolah Favorit
Menurut Gubernur Ganjar, seharusnya orangtua mengajarkan anaknya sikap integritas dan kejujuran dalam mengikuti proses pendaftaran sekolah.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
'Surat sakti' itu diyakini manjur dalam memudahkan calon siswa diterima di sekolah yang dituju atau favorit.
• 19 Warga Blado Batang Keracunan, Seusai Santap Ikan Tongkol Program BPNT, Ini Penjelasan Dinkes
• 74 Persen Warga Purbalingga Belum Lakukan Sensus Penduduk, BPS Bakal Minta Bantuan Ketua RT
• Pemuda Kober Ciptakan Mobil Listrik, Proposal Sempat Dicuekin Pemkab Banyumas, Begini Kisahnya
• RUPS Tahunan Bukopin Syariah: Tutup Buku 2019, Total Aset Jadi Rp 6,33 Triliun
Pada PPDB 2020 kali ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mencium gelagat adanya potensi pemalsuan Kartu Keluarga (KK).
Jurus ini dipakai orangtua agar anaknya bisa belajar di sekolah favorit.
Padahal, PPDB menggunakan sistem zonasi.
Yang mana, masyarakat di sekitar sekolah berada yang diprioritaskan.
"Dahulu ribut-ribut SKTM palsu. Kali ini kami curiga habis ini KK yang dipalsukan," kata Ganjar.
KK palsu yang dimaksud yakni penggunaan KK baru dengan memindahkan alamat ke dalam zona sekolah yang diincar.
Oleh karena itu, lanjutnya, ada persyaratan KK yang dipakai yakni minimal telah berlaku satu tahun.
Itu dimaksudkan untuk menghindari modus mendekati sekolah.
Namun, celah penyalahgunaan KK asli tapi palsu (aspal) masih dicurigai seiring dengan masih diberlakukannya sistem zonasi sekolah.
Dimana sistem ini otomatis akan membatasi wilayah pada kelurahan dan desa.
Oleh karena itu, sebagai antisipasi praktik kecurangan, pihaknya melakukan verifikasi.
Begitu juga calon siswa yang mengisi slot ikut pindah orangtua.
"Semuanya diverifikasi, syarat orangtua pindah, apakah anaknya ikut pindah betul atau tidak."
"Kami juga akan verifikasi. Itu memang seringkali tidak clear."