Berita Jawa Tengah

19 Warga Blado Batang Keracunan, Seusai Santap Ikan Tongkol Program BPNT, Ini Penjelasan Dinkes

Dugaan kuat, penyebab belasan warga keracunan itu berasal dari ikan tongkol, karena bisa hidup kuat di air laut yang terkontaminasi oleh pencemaran.

Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
DINKES KABUPATEN BATANG
Sampel ikan tongkol program BPNT Kemensos yang diterima sehingga menyebabkan 19 warga Kecamatan Blado Kabupaten Batang keracunan pada Rabu (17/6/2020) malam. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Belasan warga Kecamatan Blado, Kabupaten Batang diduga keracunan seusai mengkonsumsi ikan tongkol program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Program Keluarga Harapan (PKH) reguler, Rabu (17/6/2020) malam.

Mereka pun sempat dilarikan ke Puskesmas Blado karena mengeluh pusing dan mual.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Batang, Joko Tetuko membenarkan kejadian tersebut.

Dia bersama pihak muspika kecamatan kemudian turun ke lapangan melakukan pendataan korban.

Rumah Pak Bawor Jadi Wisata Dadakan, Heboh Viral Babi Hutan Aneh di Jatilawang Banyumas

Kisah Pasutri Pasien Covid-19 di Banjarnegara, NT Ngotot Minta Diisolasi Lagi Demi Temani Istri

Korban Ditemukan Syok, 3 Hari Dipaksa Layani Pelaku, Siswi SMP di Banyumas Ini 14 Kali Disetubuhi

Pria Warga Somagede Banyumas Datang Sendiri ke Rumah Sakit, Hasil Swab Ternyata Positif Covid-19

"Ada 19 orang, semuanya warga Kecamatan Blado."

"Alhamdulillah setelah mendapatkan perawatan, mereka sudah membaik dan diperbolehkan pulang," tuturnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (18/6/2020).

Dia menjelaskan, penerima manfaat program BPNT di Kabupaten Batang ada sekira 51 ribu Kepala Keluarga (KK).

Dan di Kecamatan Blado merupakan penyaluran terakhir, sedangkan kecamatan lain lebih awal menerima bantuan tidak ada masalah.

"Pembagian sembako Kecamatan Blado memang yang terakhir."

"Itu setelah warga mendapatkan paket BPNT, sore harinya dimasak untuk lauk."

"Tidak berselang lama mereka seakan serentak mengeluh mual pusing," ujarnya.

BPNT di Kabupaten Batang ada 40 suplayer yang semuanya dikelola warga di Kabupaten Batang.

Adapun paket sembako BPNT berupa beras, telur, kacang hijau, ikan tongkol, dan sayuran senilai Rp 200 ribu perbulan.

Perlu diketahui, BPNT merupakan Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai program reguler Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

Untuk mengetahui pasti penyebab kejadian tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang melakukan pengambilan sampel ikan tongkol BPNT Kemensos itu.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Batang, Yuli Suryandaru mengatakan, petugas masih melakukan pengambilan sampel ikan tongkol itu.

"Sampel sudah diambil. Selanjutnya kami bawa ke Laboratorium Dinkes Jateng di Semarang," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (18/6/2020).

Ia juga mengatakan, untuk hasil laboratorium biasanya sampai seminggu.

Tetapi itu hanya untuk diketahui oleh kalangan Dinkes, tidak untuk masyarakat umum.

"Dimungkinkan 19 orang mengalami keracunan."

"Tetapi kami belum tahu dari mana asalnya racun tersebut."

"Karena bantuan tersebut tidak hanya ikan tongkol," jelasnya.

Namun kuat dugaan racun berasal dari ikan tongkol, karena bisa hidup kuat di air laut yang terkontaminasi oleh pencemaran.

"Kalau alergi ikan laut biasanya hanya perorangan yang menimbulkan gatal - gatal."

"Tetapi ini kok gejalanya sama yaitu mual dan pusing," pungkasnya. (Dina Indriani)

Pemuda Kober Ciptakan Mobil Listrik, Proposal Sempat Dicuekin Pemkab Banyumas, Begini Kisahnya

21 Juni Gerhana Matahari Sebagian, Ini Wilayah di Jawa Tengah yang Bisa Melihatnya

Gubernur Sebut Kota Semarang Masih Berzona Merah, Hendi: Apa Benar Cuma Tiga Daerah di Jateng?

Bulan Ini Sudah Bisa Dicairkan, Intensif Petugas Kesehatan di Batang

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved