Cuaca Hari Ini
Musim Kemarau Tahun Ini Cenderung Basah di Jateng, Berikut Penjelasan Lengkap BMKG
Pada musim kemarau lalu, Indonesia khususnya Jawa Tengah dilanda musim kemarau panjang dengan suhu panas yang ekstrim, tapi berbeda dengan tahun ini.
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - BMKG memprediksi musim kemarau tahun ini cenderung basah dibandingkan 2019.
Pada musim kemarau lalu, Indonesia khususnya Jawa Tengah dilanda musim kemarau panjang dengan suhu panas yang ekstrim.
Sehingga menyebabkan banyak wilayah yang mengalami kekeringan.
• Rumah Pak Bawor Jadi Wisata Dadakan, Heboh Viral Babi Hutan Aneh di Jatilawang Banyumas
• 23 ASN Disdikbud Purbalingga Sudah Dikenai Sanksi, BKPP: Sebatas Pelanggaran Kode Etik
• Zona Risiko Rendah Covid-19, Dinkes Jateng Restui Banyumas Terapkan New Normal
• KA Kamandaka Kembali Layani Penumpang Mulai 19 Juni, Relasi Purwokerto- Semarang, Berikut Jadwalnya
Bahkan pada musim kemarau tahun lalu, Kota Semarang sempat tercatat memecah rekor suhu terpanasnya yakni 39,4 derajat Celcius dibandingkan catatan rekor panas sebelumnya.
Namun pada musim kemarau tahun ini cukup berbeda.
Meski intensitas terik matahari cukup tinggi, beberapa wilayah di Jawa Tengah tetap mengalami hujan.
Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Iis Widya Harmoko mengatakan, dari beberapa modeling prakiraan menunjukan Jawa Tengah masih ada kecenderungan hujan.
Hal itu terlihat masih ada beberapa wilayah masih mengalami hujan hingga saat ini.
"Awal musim kemarau sebagian besar terjadi pada Mei 2020."
"Ada beberapa wilayah seperti di kawasan Jawa Tengah bagian timur sudah masuk musim kemarau sejak April 2020."
"Namun masih ada wilayah yang masih mengalami hujan," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (17/6/2020).
Menurutnya, pada kawasan pesisir pantai dan dataran rendah lebih cepat berpotensi mengalami kekeringan dibandingkan pegunungan.
Pasalnya curah hujannya termasuk dalam kategori rendah yakni berkisar dari 50 -150 mm.
Namun pada daerah dataran tinggi dan kawasan Cilacap, selatan Banyumas, dan Pemalang termasuk dalam curah hujan tinggi yakni lebih dari 150 mm.