Berita Semarang

Kisah Tono Rawat Ratusan Kucing Jalanan, Tiap Malam Keliling Pasar, Habiskan 5 Kg Pakan

Kisah Tono Rawat Ratusan Kucing Jalanan, Tiap Malam Keliling Pasar, Habiskan 5 Kg Pakan

Penulis: iwan Arifianto | Editor: yayan isro roziki
TribunBanyumas/Iwan Arifianto
Tri Martono alias Tono bersama kucing jalanan di pasar Damar Banyumanik, Rabu (10/6/2020) malam. 

Di sisi lain, Tono terus meningkatkan kepedulian terhadap hewan jalananan dengan membuat kandang rehab di atas tanah belakang rumahnya.

Kandang tersebut seluas 3 meter x10 meter memiliki fasilitas  inkubator, wastafel dan lainnya.

Proses kandang rehab masih dalam proses pengerajaan yang rencana akan selesai dua bulang lagi.

"Memang prosesnya agak lama karena saya kerjakan sendiri di sela-sela waktu luang," katanya.

Kandang itu, ucap Tono, hanya berfungsi sebagai rumah singgah bagi hewan jalanan yang membutuhkan pertolongan medis.

Tri Martono saat mengobati kucing jalanan yang sakit di pasar Damar Banyumanik, Rabu (10/6/2020) malam. Tiap malam, Tono memberi pakan ratusan kucing jalanan. Hanya dengan bersiul, ia bisa memanggil ratusan kucing jalanan.
Tri Martono saat mengobati kucing jalanan yang sakit di pasar Damar Banyumanik, Rabu (10/6/2020) malam. Tiap malam, Tono memberi pakan ratusan kucing jalanan. Hanya dengan bersiul, ia bisa memanggil ratusan kucing jalanan. (TribunBanyumas/Iwan Arifianto)

Setelah dirawat di rumah rehab dan membutuhkan penanganan medis lanjutan maka akan dibawa ke dokter hewan.

Kandang rehab itu dibangun atas pengalaman Tono yang pernah beberapa kali menangani kucing liar yang membutuhkan pertolongan medis secepatnya.

Di antaranya pernah menolong tiga kucing yang tertabrak mobil hingga rahang patah sehingga sempat dirawat di dokter hewan selama seminggu namun tidak tertolong.

Selanjutnya kucing tertabrak mobil hingga rahang patah dirawat dua minggu namun berujung meninggal.

Berikutnya pernah ada kucing tertabrak kendaraan namun dapat tertolong terakhir menemukan kucing dengan kondisi kaki membusuk.

"Kucing itu didominasi kucing peliharaan yang dibuang pemiliknya karena sakit," katanya.

Tono memang geram dengan perilaku warga yang seenaknya sendiri membuang kucing seperti di Pasar dan tempat pembuangan sampah.

Menurutnya, kucing yang dibuang di Pasar jangan menyangka kucing sudah bisa hidup enak.

Sebaliknya kucing seperti hidup di neraka lantaran dari pagi hingga sore sulit mendapatkan makan maupun minum.

"Mau dapat makan dari mana ketika mereka mendekat ke manusia selalu ditendang, mau cari minum selokan sudah di beton sehingga kucing hanya tidur saja ketika siang hari sambil menahan lapar," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved