Berita Pendidikan

PPDB SMK di Jateng Tidak Terapkan Jalur Zonasi Apalagi SKTM, Bahan Pertimbangan Nilai Raport Siswa

Dalam PPDB SMK di Jawa Tengah, seleksi nilai raport dan nilai kejuaraan ini dilakukan dengan memprioritaskan calon peserta didik dari keluarga miskin.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Kasi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jateng, Yuniarso K Adi. 

Sebelumnya Ketua PKK Jawa Tengah, Siti Atikoh membahas mengenai PPDB di Jawa Tengah dalam siaran live melalui Instagram miliknya @atikoh.s.

Itu dilakukan saat bersama Kabid Pembinaan SMA Disdikbud Provinsi Jawa Tengah, Syamsudin Isnain melalui akun instagram resmi @pdkjateng, Kamis (11/6/2020).

Dalam siaran yang diikuti sekira 150 peserta, Atikoh berperan menjadi jembatan para peserta yang bertanya seputar PPDB Jateng tingkat SMA dan SMK Negeri.

Dalam pelaksanaan PPDB, Atikoh berharap semua proses, mekanisme, dan alur bisa berjalan secara lancar.

Selain itu, faktor keamanan dan kesehatan juga menjadi hal yang harus diperhatikan di tengah kondisi pandemi virus corona.

"Integritas itu menguji kejujuran semua pihak."

"Apakah hanya karena mencari sekolah, menggadaikan integitas?"

"Tentu tidak mau seperti itu. Karena ini investasi masa depan, baik dari sisi SDM maupun pendidikan," tutur Atikoh kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (12/6/2020).

GOR Satria Purwokerto Kembali Dinormalkan, Bupati Banyumas: Minggu Sudah Dibuka untuk Umum

Berikut Daftar Kajari Baru di Eks Karesidenan Banyumas, Dilantik Kajati Jateng di Semarang

Update Pilbup Purbalingga, Adik Ipar Gubernur Ganjar Pranowo Bersanding dengan Oji

Cuma Empat Kategori Ini, Terjaring Tak Gunakan Masker Tapi Terbebas dari Karantina di Purbalingga

Sementara, Syamsudin menyampaikan, semua data yang diunggah oleh peserta didik yang ada dalam PPDB online sudah terintegrasi.

"Jadi, untuk filter terakhir data itu pada daftar ulang, yaitu mulai 1-8 Juli 2020."

"Seluruh persyaratan anak didik itu dikumpulkan."

"Dalam daftar ulang itu yang nanti bisa pakai pola physical distancing," ungkapnya.

Syamsudin menuturkan, terkait skenario daftar ulang bisa dengan gambaran misalnya mungkin dari 300 bisa dibuat gelombang sampai 8 hari.

Dengan satu hari hanya 5 sampai 10 anak untuk mengumpulkan berkas.

Menurut dia, dari situ pihaknya punya kesempatan untuk mengecek.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved