Berita Solo
Bertepatan HUT Pemkot Surakarta, TSTJ Dibuka Kembali, Simak Sistem Pengaturan Pengunjung
Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menyampaikan, paling cepat TSTJ Solo beroperasi kembali pada Jumat (19/6/2020).
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Pemkot Surakarta berencana akan membuka Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) pada Jumat (19/6/2020).
Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menyampaikan, paling cepat TSTJ Solo beroperasi kembali pada Jumat (19/6/2020).
Itu bertepatan dengan HUT ke-74 Pemkot Surakarta.
Kendati demikian, Rudy sapaan akrabnya berharap segala persiapan terkait protokol kesehatan Covid-19 sembari dimaksimalkan.
• Cilacap Ekspor Gula Semut ke Brazil, Menteri Pertanian: Keren, Perbanyak Lagi Toko Mitra Tani
• Pemilik Toko Makanan Simpan Ribuan Miras di Bunker, Bupati Banjarnegara: Pasti Kami Pidanakan
• Dua Kelurahan Jadi Langganan Rob di Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono Tawarkan Solusi Ini
• Warga Banyumas Belum Sepenuhnya Tertib Gunakan Masker, Kali Ini Ada 53 Orang Jalani Sidang Tipiring
Nantinya bilik antiseptik akan disediakan, sehingga pengunjung yang masuk dalam kondisi steril.
Dia mengimbau supaya para pengunjung tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah menjadi aturan TSTJ Surakarta.
"Masuk pakai masker. Dicek suhu tubuhnya. Anak-anak dan ibu hamil tidak boleh masuk."
"Yang boleh usia 18 tahun ke atas," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (12/6/2020).
Rudy meminta supaya para pengunjung yang masuk dibatasi maksimal 50 persen.
Selain itu juga diatur per kloter.
Direktur Utama TSTJ Surakarta, Bimo Wahyu Widodo Dasir menambahkan, pengunjung yang masuk nantinya dibatasi 1.000 orang per hari.
Selain itu, waktu masuknya diatur mulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00 dan pukul 13.00 hingga pukul 16.00.
Atau bila diperinci masing-masing sebanyak 500 orang.
"Kami kerja sama dengan Diskominfo Kota Surakarta, untuk pendaftaran secara online."
"Kami sudah siapkan linknya. Semisal sudah beli tiket di muka bisa daftar dan menyebutkan nomor seri tiket."
"Sehingga bisa menghindari penumpukan pengunjung," ungkapnya.
Dia menambahkan, sementara ini yang siap dibuka baru wahana satwa.
Sedangkan wahana bermain menunggu kajian dan perkembangan.
Nantinya para pedagang kaki lima (PKL) akan diatur jualannya dengan sistem ganjil-genap.
Setidaknya terdapat 183 PKL di TSTJ Surakarta.
Para PKL juga diminta supaya tidak melayani makan di tempat, tetapi dibawa pulang.
• Sumpiuh Banyumas Kedatangan 9 Pemudik, Kades Banjarpanepen: Besok Mereka Tetap Wajib Karantina
• Banyumas Masuki Fase New Normal, Tim Gugus Tugas Covid-19 Tetap Bekerja, Ini yang Dilakukan Mereka
• Masih Ada Kasus Positif Covid-19 di Kota Magelang, Kamis Malam Tambah Dua Pasien
• Fenomena Program Bansos di Salatiga, Tak Sedikit Penerima PKH Ingin Beralih ke BST Kemensos
Sapa Pengunjung Secara Virtual
Jauh sebelumnya diberitakan, untuk terus menyapa para pengunjung, pihak pengelola TSTJ Surakarta memanfaatkan media online atau secara virtual.
Sebagai contoh harimau Sumatera, penghuni TSTJ Surakarta yang menyapa pengunjung secara virtual melalui siaran langsung di media sosial (medsos), Rabu (3/6/2020).
Sejak tidak menerima pengunjung karena adanya wabah virus corona, pengelola TSTJ Surakarta mulai memanfaatkan teknologi untuk tetap menyapa masyarakat melalui siaran langsung.
Yakni melalui Instagram @jurugsolozoo sejak akhir Maret 2020.
Sejak itu, pengelola mulai menyapa masyarakat dengan menampilkan satwa-satwa penghuni TSJT Surakarta pekan sekali.
Selain dapat menyaksikan aktivitas para satwa, pengunjung juga dapat berinteraksi dengan mengajukan pertanyaan seputar satwa.
Dokter Hewan TSTJ Surakarta, Hammada Raudlowi menyampaikan, terdapat tiga harimau Sumatera.
Dua betina bernama Vidi dan Vini berumur 16 tahun.
Serta seekor pejantan bernama Septa berumur 15 tahun.

"Awalnya (safari virtual) dilakukan tiga kali dalam seminggu."
"Akhirnya diganti menjadi sekali seminggu, setiap Rabu mulai pukul 10.00," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (3/6/2020).
Dia mengungkapkan, sejak mulai menyapa pengunjung secara virtual, TSTJ telah menampilkan beberapa satwa.
Seperti orang hutan, rusa, burung pelikan, burung nuri, onta, harimau Sumatera, hingga buaya.
Setiap siaran langsung rata-rata berdurasi sekira 30 menit.
Selain menyaksikan aktivitas satwa secara virtual, pengunjung juga diberikan edukasi terkait satwa semisal seputar makanan harimau Sumatera.
Pengelola TSTJ Surakarta memberikan makan harimau Sumatera sekira 6 kilogram daging ayam segar dan setengah kilogram daging sapi.
"Makanan tidak diberikan secara langsung dalam wadah, tapi ada yang digantungkan di pohon."
"Itu supaya melatih insting berburu dari satwa itu," ujarnya.
Hammada mengungkapkan, berdasarkan data International Union for Conservation of Nature (IUCN), populasi harimau Sumatera di alam sebanyak 400 ekor.
Dengan jumlah populasi tersebut, harapannya harimau Sumatera dapat terus dilestarikan supaya tidak punah.
Direktur Utama TSTJ Surakarta, Bimo Wahyu Widodo Dasir menambahkan, safari virtual ini dilakukan untuk mengobati kerinduan para pengunjung.
Sebab selama tidak menerima pengunjung karena dampak pandemi virus corona.
Selain itu tentunya digunakan sebagai media publikasi.
"Itu untuk mengobati kerinduan dan publikasi selama tidak menerima pengunjung," pungkasnya. (Agus Iswadi)
• Anak Mendiang Dokter Spesialis RSUD Kardinah Kota Tegal Dinyatakan Positif Covid-19
• KA Serayu Pagi Tujuan Jakarta Sudah Beroperasi, Berangkat Pukul 06.50 dari Stasiun Purwokerto
• Direktur PDAM Kudus Hilang Tanpa Kabar Sejak Kamis, Kejari Bongkar Dugaan Suap Jual Beli Jabatan
• PPDB SMK di Jateng Tidak Terapkan Jalur Zonasi Apalagi SKTM, Bahan Pertimbangan Nilai Raport Siswa